Calang (ANTARA) - Ketua PGRI Kabupaten Aceh Jaya Julianto meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya agar tidak mengistirahatkan guru tenaga harian lepas (THL) di tengah jalan menyusul keterbatasan anggaran di daerah itu.
“Pemerintah harus mampu mencari solusi agar guru THL tidak menjadi pengangguran di Aceh Jaya karena jasa mereka masih sangat dibutuhkan, banyak sekolah di Aceh Jaya masih kekurangan guru ASN yang selama ini diisi oleh guru-guru THL tersebut,” katanya di Calang, Minggu.
Ia menjelaskan berdasarkan informasi yang diperoleh PGRI dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Jaya bahwa anggaran yang tersedia untuk gaji guru THL pada DIPA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Jaya Tahun Anggaran 2022 hanya tersedia untuk delapan bulan.
Ia meminta kepada Pj Bupati Aceh Jaya agar dapat menambah anggaran untuk membayar gaji guru THL empat bulan lagi ke depan pada APBK Perubahan Tahun Anggaran 2022 mendatang.
“Walaupun menurut informasi tahun depan tidak ada lagi guru THL, namun kita berharap Pemerintah Aceh Jaya untuk tahun ini dapat menganggarkan gaji guru THL sampai bulan Desember tahun 2022, ini jangan sampai mereka terhenti di tengah jalan mengingat selain terganggunya proses belajar mengajar karena kekurangan guru di sekolah-sekolah dalam Kabupaten Aceh Jaya juga pada bulan September dan Oktober tahun ini ada program nasional yaitu Asesmen Nasional,” katanya.
Julintan juga menambahkan pihaknya memahami niat baik Pemerintah pusat melalui Menpan RB terkait transformasi tenaga honorer menjadi PPPK untuk memberikan kepastian dan meningkatkan kesejahteraan guru itu sendiri.
Oleh sebab itu dirinya meminta kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya agar dapat membuka jumlah formasi PPPK Tahun 2022 sesuai jumlah kebutuhan guru di sekolah sehingga guru honorer atau THL yang sudah lama mengabdi mendapat kesempatan untuk menjadi pegawai PPPK dan permasalahan kekurangan guru di Aceh Jaya dapat teratasi.