Banda Aceh (ANTARA) - Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq menyamar jadi warga saat mengecek harga elpiji subsidi 3 kg, dan menemukan tingkat harga elpiji subsidi 3 kg dijual melebihi ketetapan yakni mulai Rp35 ribu sampai Rp38 per tabung.
"Kita mendapat informasi dari masyarakat langsung, bahwa saat ini harga mencapai Rp35 sampai Rp38 ribu, yang seharusnya hanya Rp18 ribu per tabung," kata Bakri Siddiq, di Banda Aceh, Minggu.
Hal itu disampaikan Bakri Siddiq usai turun langsung ke lapangan untuk memastikan ketersediaan stok elpiji 3 kg di tingkat distributor hingga pengecer, dan pengecekan harga sampai ke pedagang.
Bakri menjelaskan, elpiji subsidi 3 kg (gas melon) yang diproduksi oleh Pertamina pada dasarnya hanya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, usaha mikro, serta nelayan dan petani.
Bakri meminta, harga jual sesuai dengan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Yang tak kalah penting, penyaluran gas melon ini harus tepat sasaran. Jangan sampai di kota kita, lebih banyak dipakai oleh masyarakat yang tergolong kaya atau mampu. Karena ini kan barang bersubsidi khusus bagi saudara yang termasuk masyarakat berpenghasilan rendah," katanya.
Dalam kesempatan ini, Bakri juga mengimbau kepada Pertamina dan pemangku kepentingan terkait lainnya, termasuk para pedagang untuk bersama-sama memastikan penyaluran elpiji tersebut tepat sasaran.
"Kita harus bersama-sama memastikan elpiji bersubsidi ini tepat sasaran kepada warga Kota Banda Aceh yang berhak," demikian Bakri Siddiq.
Bakri Siddiq nyamar jadi warga biasa saat cek harga gas melon, ini temuannya
Minggu, 19 Februari 2023 18:20 WIB