Jakarta (ANTARA) - Tidak semua orang bisa menghadapi perubahan, sehingga merasa stres. Perubahan, khususnya dalam dunia pekerjaan baik itu perubahan kepemimpinan maupun kebijakan perusahaan, menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang.
Perubahan dapat dianggap sebagai hal yang biasa terjadi, namun lebih mudah dikatakan ketimbang dijalani.
Menurut ahli saraf Dean Burnett, secara alamiah, otak tidak menyukai ketidakpastian akibat perubahan dan segala sesuatu yang tidak pasti berpotensi menjadi ancaman. Sementara itu, penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications menunjukkan orang sebenarnya mengalami lebih banyak stres akibat ketidakpastian ini dibandingkan dengan perubahan itu sendiri.
Lalu bagaimana cara menavigasi perubahan?
Baca juga: Vertigo bisa menyerang mendadak sebagai gejala stroke, kenali gejalanya
Menurut psikolog klinis Analisa Widyaningrum melalui keterangan tertulis Allianz, Senin (8/1) perubahan dapat dinavigasi dengan cerdas secara emosi. Kemampuan untuk mengolah emosi inilah yang dapat membantu seseorang melewati segala tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan.
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan manusia mengenali dan memahami emosinya lalu menggunakannya untuk mengelola diri sendiri dan hubungannya dengan orang lain.
“Mengolah hati dan perasaan memang bukan perkara mudah. Banyak hal yang tidak bisa dikendalikan yang dapat membuat seseorang tidak nyaman terhadap perubahan, namun bukan berarti membuat seseorang tersebut tidak kompeten. Penting bagi kita untuk memahami level kecerdasan emosi supaya kita bisa mengontrol perasaan dengan lebih baik,” kata Analisa.
Baca juga: Madu asli bisa mengkristal, begini cara mengatasinya