Aceh Timur (ANTARA) - Tujuh imigran Rohingya dari 137 orang yang mendarat di Pantai Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, meninggal dunia di laut diduga karena kelaparan.
Muhammad Hasyim (50), warga Bangladesh, yang berperan sebagai nakhoda kapal motor membawa seratusan imigran tersebut, di Aceh Timur, Kamis, mengatakan tujuh orang yang meninggal dunia tersebut telah dibuang ke laut.
"Kami berlayar dari Bangladesh mulai 5 Desember 2023. Tujuannya saat itu ke Malaysia. Selama di laut tidak ada makanan, sehingga beberapa di antara kami ada yang sakit akibat kelaparan dan meninggal dunia," katanya.
Baca juga: 131 imigran Rohingya mendarat di Aceh Timur
Dia mengakui kerusakan mesin kapal terjadi sejak tiga hari sebelumnya mereka mendarat. Akibatnya, kapal motor terombang-ambing di laut lepas hingga akhirnya terdampar ke Pantai Kuala Parek.
"Tujuan kami semua adalah ke Malaysia, tapi mesin kapal rusak, sehingga kami terdampar ke Indonesia," kata Muhammad Hasyim.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Aceh Timur Iskandar mengatakan dari 137 imigran Rohingya yang terdampar terdiri 40 orang laki-laki dewasa, 47 orang wanita dewasa, 23 anak wanita, dan 27 anak laki-laki.
"Saat ini, kami sedang berkoordinasi dengan lintas sektor, termasuk melakukan koordinasi dengan UNHCR dan pihak IOM," kata Iskandar.
Baca juga: Kejari Aceh Besar teliti dua berkas perkara penyelundupan Rohingya
Diduga kelaparan, tujuh imigran Rohingya tewas di laut
Kamis, 1 Februari 2024 16:20 WIB