Nagan Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya, Provinsi Aceh, memacu penyelesaian pembangunan Masjid Agung Baitul ‘Ala (Masjid Giok Aceh) berlokasi di Kompleks Perkantoran Suka Makmue.
“Kita targetkan pembangunan secara keseluruhan Masjid Giok Aceh ini rampung empat tahun ke depan atau di 2029,” kata Bupati Nagan Raya Teuku Raja Keumangan di Nagan Raya, Senin.
Ia menyebutkan, ada pun kebutuhan anggaran untuk menuntaskan pembangunan masjid tersebut, saat ini mencapai sekitar Rp60 miliar lebih dengan estimasi seluruh bangunan masjid terbalut dengan batu giok Aceh yang berasal dari Nagan Raya.
Teuku Raja Keumangan mengatakan sumber anggaran pembangunan masjid tersebut dipastikan tidak akan menggunakan keuangan daerah, karena keterbatasan anggaran yang saat ini dimiliki oleh pemerintah daerah.
Baca: Masjid Giok Nagan Raya masih jadi tujuan wisata favorit
Sebagai solusi, kata dia, Pemkab Nagan Raya akan menggunakan dana CSR atau dana tanggung jawab sosial perusahaan (TJSLP) untuk menyelesaikan pembangunan masjid tersebut.
“Mulai tahun 2025 ini kita gunakan dana CSR untuk penyelesaian masjid giok, kita tidak pakai dana daerah,” kata pria yang akrab disapa TRK ini.

Teuku Raja Keumangan mengatakan penyelesaian pembangunan Masjid Giok Aceh tersebut, sebagai salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Nagan Raya Aceh dalam upaya mendongkrak kunjungan wisata religi ke daerah ini.
Selain itu, pemerintah daerah berupaya menyelesaikan pembangunan masjid yang diklaim satu-satunya di dunia atau di Indonesia, yang bahannya menggunakan 100 persen berasal dari batu Giok Aceh.
“Masjid Giok ini bukan hanya ikon Nagan Raya, bukan ikon Aceh saja, tetapi menjadi ikon Indonesia atau dunia yang masjidnya berbahan baku batu Giok Aceh,” kata Teuku Raja Keumangan.
Baca: Kompleks Masjid Giok di Nagan Raya kini dilengkapi gerai UMKM
