Banda Aceh (Antaranews Aceh) - PT ASDP Fery (Persero) Cabang Singkil mulai memberlakukan tarif penumpang untuk kelas non ekonomi atau VIP, tatami/bisnis sebagai upaya meningkatkan pelayanan dan kelangsungan manajemen operator perusahaan moda transportasi antar pulau di daerah itu.
Manajer Usaha dan Tekhnik PT ASDP Indonesia Fery Pelabuhan penyeberangan Singkil, Syahrul, Rabu kepada wartawan di Singkil menjelaskan, tarif VIP, tatami/bisnis tersebut kenaikannya berkisar antara 10 sampai 20 persen dari tarif ekonomi.
Misalnya tarif kelas ekonomi sebesar Rp26.500 per penumpang rute Singkil-Pulau Banyak (Aceh), kemudian Singkil-Gunung Sitoli (Sumatera Utara) Rp42 ribu per penumpang . "Artinya kalau untuk penumpang kelas VIP itu tiketnya naik dari kelas ekonomi berkisar antara 10 sampai 20 persen," katanya menambahkan.
Dari penyesuaian tarif itu maka PT ASDP Indonesia Fery kini tidak hanya melayani penumpang kelas ekonomi tapi juga tatami/bisnis dan VIP.
Syahrul menyatakan, penyesuaian tarif penumpang non ekonomi tersebut, diberlakukan berdasarkan keputusan Direksi PT ASDP Fery(Persero) Nomor: KD.156/OP.404/ASDP-2018 tertanggal 19 September 2018.
"Penyesuaian tarif non Ekonomi berlaku untuk tiga unit Kapal Fery milik PT ASDP Fery(Persero) Cabang Singkil yakni KMP Teluk Singkil, KMP Labuhan Haji dan KMP Teluk Sinabang," tukasnya.
Tarif murni dari pihak ASDP saat ini, sudah terpampang di papan pengumuman pelabuhan setempat, namun untuk tarif tiket selanjutnya pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Singkil yang menentukan. "Artinya, tarif murni belum termasuk pas pelabuhan,"tegas Syahrul.
Kemudian, Syahrul memgimbau, kepada penumpang yang menggunakan jasa PT ASDP Fery Cabang Singkil agar gunakan tiket resmi, jangan ada lagi penumpang yang tidak menggunakan tiket.
Sebenarnya pemberlakuan kelas tersebut sudah berlangsung di daerah - daerah, namun untuk lebih mengoptimalkan situasi dan kondisi manajemen Operator dan kelangsungan perusahaan, maka hal itu sudah sangat- sangat diharapkan.
ASDP Singkil mulai berlakukan tarif non ekonomi
Rabu, 31 Oktober 2018 19:41 WIB