Suka Makmue (Antaranews Aceh) - Warga di Kabupaten Nagan Raya kini mulai melakukan budidaya tanaman pisang sebagai pengganti tanaman kelapa sawit, yang kini tidak lagi menjanjikan sebagai tanaman andalan untuk menghasilkan uang.
Komoditas yang dikembangkan tersebut jenis varietas Pisang Barangan serta Pisang Raja, yang telah dikembangkan di kawasan Desa Blang Sapek, Kecamatan Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya diatas lahan seluas delapan hektare.
"Kalau dibandingkan dengan harga jual kelapa sawit, harga jual pisang jauh lebih mahal dan sangat menjanjikan," kata Samsuardi, pemilik kebun warga Alue Ie Mameh, Kecamatan Kuala, Nagan Raya kepada Antara, Senin (4/2).
Ia beralasan, pengembangan tanaman pisang tersebut juga dapat menghasilkan keuntungan yang sangat besar dengan potensi pendapatan per hektare mencapai Rp30 juta/bulannya.
Jika dibandingkan dengan tanaman kelapa sawit, hanya mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp3 juta hingga Rp4 juta/hektare dan jumlah ini belum dipotong biaya perawatan, ongkos petik serta sejumlah biaya lainnya.
Samsuardi alias Juragan mengakui, ide untuk mengembangkan tanaman Pisang Barangan dan Pisang Raja tersebut dilakukan setelah harga jual kelapa sawit di Nagan Raya semakin anjlok, sehingga menyulitkan petani untuk mendapatkan pendapatan sehari-hari.
Dengan adanya budidaya ini, Juragan berharap dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat dengan menanam tanaman pisang di lahan kebun masing-masing.
"Biaya perawatan tanaman pisang pun jauh lebih murah, tidak perlu menggunakan pupuk kimia. Cukup pakai pupuk organik saja seperti janjang kelapa sawit," katanya.
Saat ini, kebun pisang telah ia budidayakan sejak akhir tahun 2018 telah menyerap belasan tenaga kerja yang semuanya warga desa setempat.
Ia berharap budidaya tanaman pisang ini akan menjadikan Nagan Raya sebagai salah satu daerah yang menghasilkan pisang di Aceh, dan mampu menjadi daya tarik wisata tanaman buah-buahan di kabupaten tersebut.
Nagan Raya kembangkan budidaya pisang pengganti tanaman kelapa sawit
Selasa, 5 Februari 2019 7:29 WIB