Singkil, Aceh (ANTARA) - Masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh mulai mengembangkan usaha pangan lokal disebut "lokan crispy" dari bahan baku kerang, karena semakin diminati warga setempat.
"Lokan crispy adalah usaha saya, semakin hari semakin banyak yang minati karena selain pekerjaannya simpel juga bahan bakunya merupakan salah satu potensi alam di Aceh Singkil," kata pengusaha lokan crispy, Herman di Singkil, Selasa.
Usaha tersebut menjadi industri rumah tangga yang banyak digeluti warga dan menjadi inovasi masyarakat di desa dalam pemberdayaan ekonomi keluarga, banyak pelaku usahanya dari kalangan perempuan, bisa juga sebagai pekerjaan sampingan.
Bahan baku dasar seperti lokan atau kerang sungai salah satu komoditas perikanan yang cukup potensial di wilayah pesisir Aceh Singkil, kerang juga dapat ditemukan dengan mudah karena dijual di pasar setempat.
Sementara tepung krispi banyak dijual di sejumlah warung - warung dan olahannya juga tidak lama satu hari juga selesai. Dan bila jadi, daya tahannya juga berbulan - bulan.
"Kendati bukan saya yang pertama kali yang mempunyai ide atau penemu lokan crispy, namun saya merasa pekerjaan sampingan ini sangat membantu menambah ekonomi keluarga," ujarnya lagi.
Untuk harga jual bahan pangan tersebut dalam bentuk ukuran berbeda - beda, biasanya dijual dalam bungkusan plastik dengan harga Rp20.000 per bungkus hingga Rp25.000 per bungkus, sementara untuk penjualan per kilogram Rp220.000/Kg.
Herman mengatakan, produk lokan crispy saat ini pemasarannya masih tingkat lokal, kalau dibeli oleh konsumen dengan jumlah terbatas, biasanya hanya untuk oleh - oleh makanan khas Aceh Singkil.
"Banyak masyarakat yang melakukan pemesanan atau datang langsung, biasanya olahan yang siap saji langsung cepat habis," demikian Herman.
Bisnis lokan crispy jadi usaha berkambang di Aceh Singkil
Selasa, 12 Maret 2019 18:07 WIB