Aceh Besar (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh meluncurkan tiga layanan terbaru untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit rujukan utama Provinsi Aceh tersebut.
Ketiga layanan yang diresmikan oleh Direktur RSUDZA Banda Aceh Dr dr Azharuddin Sp.OT K-Spine FICS itu adalah Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP), Primary Percutaneous Coronary Intervention (PCI), dan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi (Yankestrad).
“Ketiga layanan tersebut hanya bisa dilakukan di RSUDZA dengan mengikuti sistem berjenjang yang sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, termasuk pasien rujukan dari daerah,” kata Direktur RSUDZA Banda Aceh Dr dr Azharuddin Sp.OT K-Spine FICS di Banda Aceh, Sabtu.
Ia menjelaskan, ERCP merupakan tindakan untuk mendiagnosis dan mengobati kelainan atau gangguan yang terjadi pada pankreas, saluran empedu, dan kandung empedu. Tindakan ini hanya bisa dilakukan oleh dokter spesialis gastroenterologi, dengan memasukkan alat endoskop berupa selang tipis dan elastis melewati saluran pencernaan pasien.
“ERCP merupakan kombinasi dari pemeriksaan endoskopi dan radiologi (rontgen). Diagnosis dapat ditegakkan dengan lebih akurat, serta memudahkan pengobatan dan mempercepat masa penyembuhan pasien,” katanya.
Layanan kedua, yakni Primary PCI, merupakan upaya mengatasi kondisi akut untuk menyelamatkan otot jantung dari kecacatan akibat penyumbatan yang terjadi tiba-tiba.
Sumbatan tersebut harus dibuka dengan angiografi dan implant stent pada arteri yang tersumbat, katanya.
“Tindakan ini sebaiknya dikerjakan dalam waktu kurang dari 6 jam sejak pasien mengeluh nyeri. Inilah periode emas sebelum otot jantung rusak permanen,” katanya.
Menurut dia penanganan yang cepat dan tepat bisa menyembuhkan pasien 100 persen.
Ketiga, Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi (Yankestrad), yang mengombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dengan pelayanan kesehatan tradisional komplementer.
Pada layanan yang dijamin dalam Permenkes Nomor 37 Tahun 2017 itu, pasien juga berhak memperoleh pengobatan tradisional, herbal, jamu, dan akupuntur (tusuk jarum) di rumah sakit.
“Akupuntur sendiri bisa mengobati orang dengan ketergantungan terhadap rokok,” kata Azharuddin.
RSUDZA luncurkan tiga layanan terbaru
Sabtu, 13 Juli 2019 12:03 WIB