Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengajak mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk saling berkolaborasi melahirkan produk inovasi.

"Setiap jurusan itu harus mampu mengembangkan inovasi sesuai bidangnya dan Unsyiah harus mampu menyiapkan mahasiswanya agar tidak gagap di era industri 4.0 ini," katanya di Darussalam, Banda Aceh, Kamis.

Pernyataan itu disampaikannya dalam kuliah umum mahasiswa Unsyiah yang berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh dan dihadiri Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal.

Dalam kuliah umum bertajuk "Peran AI dan Big Data di Era Teknologi Industri 4.0 dalam Peningkatan Produktivitas Pembangunan", ia menjelaskan inovasi merupakan produk yang lahir dari multidisiplin ilmu.

"Artinya, inovasi itu bukanlah milik salah satu jurusan dan untuk melahirkannya membutuhkan kerja sama dan kolaborasi guna membentuk sebuah ekosistem agar dapat melahirkan produk inovasi," katanya.

Menurutnya Indonesia saat ini menargetkan menjadi negara yang memiliki pendapatan tertinggi di tahun 2035 dan Produk Domestik Bruto (PDB) keempat terbesar di dunia. Untuk mencapai target tersebut harus diimbangi dengan peningkatan produktivitas dari seluruh rakyat Indonesia, salah satu caranya melalui inovasi.

Ia mengatakan perguruan tinggi juga dapat berperan besar dalam menghadapi revolusi industri 4.0, termasuk dalam pemanfaatan big data dan kecerdasan buatan.

"Pengolahan dan pemanfatan data yang masif atau dikenal dengan teknologi big data, telah menjadi faktor penting dalam terobosan inovasi. Data bukan lagi faktor pelengkap, tetapi telah menjadi senjata utama dalam memenangi persaingan di segala bidang," katanya.

Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal mengatakan persaingan teknologi saat ini semakin tinggi dan mahasiswa harus siap menghadapi perubahan tersebut.

Ia mengajak mahasiswa untuk terus menggali ilmu pengetahuan dan riset karena kedua hal tersebut sangat penting dalam menguasai teknologi.

Samsul mengatakan Unsyiah telah memulai penerapan teknologi di berbagai bidang, terutama pertanian, salah satunya dalam pembibitan varietas di Nilam Innovation Park (Ninopark) dan Laboratorium Kultur Jaringan Nilam.

Langkah tersebut juga bagian dari upaya menarik minat calon mahasiswa untuk masuk ke dunia pertanian yang mengalami penurunan dalam sepuluh tahun terakhir.

"Masyarakat masih melihat pertanian dengan kacamata lama. Padahal sekarang dunia pertanian berkembang pesat dengan beragam teknologi," demikian rektor.
 

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019