Kawanan gajah liar kembali mengamuk dan merusak tiga unit rumah warga di Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Rabu.
Camat Pintu Rime Gayo, Edi Iwansyah Putra, kepada wartawan menuturkan kawanan hewan bertubuh besar tersebut hari ini telah merusak 3 unit rumah penduduk serta menghancurkan lahan perkebunan warga di sana seluas 8 hektare.
Baca juga: Gangguan gajah di Nagan Raya Aceh belum mereda
"Rumah milik Hamdani Ibrahim, kemudian milik Tedi dapur rumahnya rusak, dan rumah milik Adi. Semuanya dievakuasi ke rumah keluarga masing-masing," tutur Edi Iwansyah Putra.
Kawanan gajah liar yang memasuki wilayah perkampungan tersebut, kata Edi, jumlahnya mencapai 20-an ekor.
Baca juga: Belasan gajah liar masih berkeliaran di permukiman warga di Nagan Raya
Menurutnya, saat ini warga kehabisan stok mercun untuk bisa melakukan upaya pengusiran kawanan hewan dilindungi tersebut.
"Jadi tadi waktu ada laporan warga kita segera datang ke lokasi, karena tidak ada mercon, kita lakukan antisipasi dengan menyalakan sirene strobo dari mobil, agar kawanan gajah menjauh," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Nagan Raya minta BKSDA atasi gangguan gajah liar
Dengan peristiwa ini, kata Edi, terhitung sudah 7 unit rumah warga di Kecamatan Pintu Rime mengalami kerusakan akibat konflik gajah yang terjadi sejak sepekan terakhir.
Sebelumnya, kawanan gajah liar dilaporkan merusak 4 unit rumah warga di Desa Pantanlah yang jaraknya tidak jauh dari Desa Negeri Antara.
Namun, kawanan gajah yang memasuki wilayah kedua perkampungan tersebut disebut merupakan kelompok yang berbeda.
Untuk kelompok gajah di wilayah Desa Pantanlah, warga setempat melaporkan ada sebanyak 17 ekor dalam satu kawanan. Kelompok gajah ini juga melahap tanaman perkebunan warga di sana.
Edi menuturkan pasca peristiwa hari ini, masyarakat setempat semakin trauma dengan keberadaan hewan bertubuh besar itu di lingkungan perkampungan mereka.
"Jadi hari ini pemerintah daerah juga sudah langsung menyerahkan bantuan masa panik melalui Dinas Sosial dan BPBD. Nanti kita juga akan meminta ke BPBD untuk bantuan merehab rumah yang rusak," tutur Edi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Camat Pintu Rime Gayo, Edi Iwansyah Putra, kepada wartawan menuturkan kawanan hewan bertubuh besar tersebut hari ini telah merusak 3 unit rumah penduduk serta menghancurkan lahan perkebunan warga di sana seluas 8 hektare.
Baca juga: Gangguan gajah di Nagan Raya Aceh belum mereda
"Rumah milik Hamdani Ibrahim, kemudian milik Tedi dapur rumahnya rusak, dan rumah milik Adi. Semuanya dievakuasi ke rumah keluarga masing-masing," tutur Edi Iwansyah Putra.
Kawanan gajah liar yang memasuki wilayah perkampungan tersebut, kata Edi, jumlahnya mencapai 20-an ekor.
Baca juga: Belasan gajah liar masih berkeliaran di permukiman warga di Nagan Raya
Menurutnya, saat ini warga kehabisan stok mercun untuk bisa melakukan upaya pengusiran kawanan hewan dilindungi tersebut.
"Jadi tadi waktu ada laporan warga kita segera datang ke lokasi, karena tidak ada mercon, kita lakukan antisipasi dengan menyalakan sirene strobo dari mobil, agar kawanan gajah menjauh," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Nagan Raya minta BKSDA atasi gangguan gajah liar
Dengan peristiwa ini, kata Edi, terhitung sudah 7 unit rumah warga di Kecamatan Pintu Rime mengalami kerusakan akibat konflik gajah yang terjadi sejak sepekan terakhir.
Sebelumnya, kawanan gajah liar dilaporkan merusak 4 unit rumah warga di Desa Pantanlah yang jaraknya tidak jauh dari Desa Negeri Antara.
Namun, kawanan gajah yang memasuki wilayah kedua perkampungan tersebut disebut merupakan kelompok yang berbeda.
Untuk kelompok gajah di wilayah Desa Pantanlah, warga setempat melaporkan ada sebanyak 17 ekor dalam satu kawanan. Kelompok gajah ini juga melahap tanaman perkebunan warga di sana.
Edi menuturkan pasca peristiwa hari ini, masyarakat setempat semakin trauma dengan keberadaan hewan bertubuh besar itu di lingkungan perkampungan mereka.
"Jadi hari ini pemerintah daerah juga sudah langsung menyerahkan bantuan masa panik melalui Dinas Sosial dan BPBD. Nanti kita juga akan meminta ke BPBD untuk bantuan merehab rumah yang rusak," tutur Edi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019