Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat provinsi setempat mengalami deflasi sebesar 0,12 persen pada November 2019, dengan penyumbang terbanyak dari bahan makanan.

"Indeks harga konsumen pada kelompok pengeluaran bahan makanan terjadi deflasi 0,81 persen dan sandang deflasi 0,07 persen," kata Kepala BPS Aceh Wahyuddin di Banda Aceh, Senin.

Dia menyebutkan deflasi di Provinsi Aceh merupakan gabungan tiga kabupaten/kota yakni Kota Banda Aceh deflasi 0,10 persen, Kota Meulaboh, Aceh Barat deflasi 0,50 persen, dan Kota Lhokseumawe inflasi 0,02 persen.

"Indeks harga konsumen (IHK) turun dari 131,48 pada Oktober 2019 menjadi 131,31 pada November 2019 atau terjadi deflasi 0,12 persen," katanya.

Ia mengatakan beberapa komoditas mengalami penurunan harga pada November 2019 yaitu ikan tongkol 0,20 persen, cabai merah 0,08 persen, cumi-cumi 0,06 persen, ikan dencis 0,05 persen dan udang basah 0,05 persen.

"Penyumbang deflasi tertinggi ikan tongkol, karena produksi ikan kita melimpah, kemudian masyarakat kita kurang mengonsumsi ikan dan beralih ke daging karena mulai memasuki bulan Maulid," katanya.

Kemudian, kata dia, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yakni bawang merah 0,17 persen, batubara 0,04 persen, jeruk 0,03 persen, besi beton 0,03 persen dan daging ayam ras 0,03 persen.

Sementara itu inflasi year to year November 2019 terhadap November 2018 untuk Banda Aceh sebesar 0,93 persen, kemudian Lhokseumawe 1,65 persen dan Meulaboh Aceh Barat sebesar 4,97 persen, sehingga Provinsi Aceh inflasi 1,65 persen.

"Untuk inflasi tahun kalender sebesar 1,27 persen pada November 2019, sedangkan November 2018 sebesar 1,46 persen," katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019