PT Boswa Megalopolis di Kabupaten Aceh Jaya hingga saat ini masih mengandalkan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dari masyarakat setempat karena lahan miliknya belum produktif.

"Kita masih kekurangan material, untuk saat ini material yang masuk maksimal hanya sekitar 300 ton per hari, itu semua dari masyarakat," kata Husen Nurroini selaku Humas PT Boswa Megalopolis di Calang, Jumat (24/1).

Oleh sebab itu, kata Husen pihak PT Boswa saat ini masih rendah produksi crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah.

Husen menyampaikan untuk harga tampung PT Boswa saat ini pihaknya membeli sekitar Rp1.500 sampai Rp1.600 per kilogram.

"Saat ini kita masih tampung diharga Rp1.500 hingga Rp1.600/kg sama warga yang menjualnya ke sini," kata Husen.

Husen menuturkan untuk pengiriman CPO pihaknya masih melihat gradenya, jika harganya rendah pihaknya akan mengirim ke Medan, Sumut.

Dan jika gradenya tinggi atau bagus maka akan kirim ke PT Calang Sejati Indah selaku penampung CPO pantai Barat Selatan.

Husen menyampaikan pihaknya dalam pengiriman juga melihat kualitas, jika kualitas produksi CPO nya bagus pihaknya akan tetap mengirim ke PT Calang Sejati Indah.

"Kalau selama ini kita juga sudah kirim ke PT Calang Sejati Indah, namun jika kualitasnya jelek baru dikirim ke Medan, karena disana akan dicampur untuk diolah lagi," kata Husen.

Ia juga menuturkan bahwa PT Boswa Megalopolis juga akan mendukung Kabupaten Aceh Jaya menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ke depan.

"Berbicara komit kita tetap komitmen, dan kita juga akan mengusulkan ke Jakarta (pusat) terkait dengan dukungan KEK di Aceh Jaya ini," kata Husen.
 

Pewarta: Arif Hidayat

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020