Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengimbau kepada siswa/siswi untuk tetap berada di rumah yang melakukan kegiatan belajar melalui sistem daring, dan tidak berkeliaran demi mencegah penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19.

"Meski jam belajarnya telah usai, tetap berada di rumah, dan jangan berkeliaran," katanya di Banda Aceh, Sabtu.

Baca juga: Polda Aceh imbau masyarakat berpartisipasi cegah virus corona

Aminullah menekankan ke wali murid dan orang tua agar terus melakukan pengawasan kepada anak-anaknya secara serius.

Wali murid, sebutnya, diimbau untuk ikut mendampingi dan membimbing anak-anak mereka agar belajar dari rumah, dan tidak mengizinkan keluar rumah. Apalagi sampai berkeliaran di tempat-tempat keramaian.

Baca juga: Dewan: Penting mematuhi instruksi pemerintah untuk cegah virus corona

"Dampingi, dan bimbing terus mereka belajar dari rumah. Kita sudah minta Disdikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) siapkan aplikasi belajar daring. Ada yang yang berbasis web, 'e-Learning', 'WhatsApp', dan aplikasi online (berjaringan) lainnya. Jangan khawatir tertinggal pelajaran," ujar Aminullah.

Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh mewanti-wanti akan menindak tegas bagi para pelajar yang tidak mengindahkan peraturan tersebut, karena akhir pekan lalu telah menghentikan kegiatan belajar-mengajar di sekolah selama 14 hari dalam rangka mencegah penyebaran virus corona.

Baca juga: SBA serahkan bantuan pencegahan Covid-19 di lingkungan sekitar

"Jika ditemukan ada (siswa/siswi) yang berkeliaran, maka akan diangkut Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) ke kantor untuk dibina," ujar dia.

Ia menegaskan, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat telah mengeluarkan imbauan bagi seluruh warga kota termasuk siswa/siswi untuk dipatuhi, karena seruan tersebut dikeluarkan oleh Tim Siaga Bersama Pencegahan COVID-19.

"Dalam imbauan tersebut, juga diminta agar menghindari keramaian, dan menjaga jarak berinteraksi antar sesama minimal jarak satu meter," ungkap Aminullah.

Meski dewasa ini belum ditemukan adanya kasus yang positif COVID-19 di Aceh, tutur dia, namun bukan berarti warga kota, dan seluruh masyarakat tidak perlu meningkatkan kewaspadaan.

"Sejauh ini di Aceh, memang belum ada yang positif. Tapi di provinsi tetangga, Sumut (Sumatera Utara) sudah ada. Untuk itu, kita perlu waspada," ujar Wali Kota Aminullah.

Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Sumut bertambah menjadi dua orang, dan satu di antaranya meninggal dunia pada Selasa (17/3) malam.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan melalui Sekretaris Dinas Kesehatan dr Aris Yudhariansyah membenarkan adanya penambahan ini.

Hal ini menyusul pernyataan Juru Bicara Penanganan COVID-19 Pemerintah, Achmad Yurianto, yang sebelumnya menyebut bahwa kasus positif Corona di Sumut sudah naik menjadi 2 orang.

"Benar, saat ini kasus positif COVID-19 di Sumut sudah menjadi 2," katanya kepada wartawan.
 

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020