Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyatakan kesiapannya membangun posko karantina untuk warga baru pulang dari Malaysia, Jakarta atau daerah lain guna mencegah penyebaran COVID-19.
“Jika memang dibutuhkan pihak Dinas Kesehatan, kita siap membangunnya, bahkan sore ini saya akan menandatangani pembangunan ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Peukan,” kata Bupati Abdya Akmal Ibrahim di Blangpidie, Rabu.
Baca juga: Mulai malam ini Abdya berlakukan jam malam cegah corona
Bupati Akmal menyampaikan pernyataan itu ketika ditanya wartawan terhadap usulan DPRK Abdya agar pemerintah daerah mendirikan posko di tiap-tiap kecamatan guna mencegah penyabaran wabah corona.
Adapun posko yang diminta lembaga legislatif melalui surat rekomendasi beberapa waktu lalu ke Pemkab Abdya khusus tempat karantina warga pulang dari Malaysia, Jakarta, atau dari daerah lain yang terjangkit virus corona.
Baca juga: Warga Abdya semprot disinfektan massal cegah corona
Bupati Akmal Ibrahim mengaku sangat siap membangun posko atau barak karantina yang diusulkan lembaga dewan agar warga pulang dari luar daerah tidak keluar ke tengah masyarakat sebelum proses karantina selama 14 hari.
“Saya siap bangun posko bila dibutuhkan, dan saya berani klaim bahwa yang punya dana cadangan tertinggi di Provinsi Aceh tentang kesiapan penanganan wabah COVID-19 ini cuma Kabupaten Abdya,” kata Akmal Ibrahim.
Baca juga: Pemkab Abdya buka rekening donasi penanganan corona
Pemkab Abdya lanjut Akmal memiliki anggaran siap pakai sekitar Rp51 miliar untuk penanganan wabah virus corona dan anggaran tersebut kapan saja boleh dipergunakan untuk menyelamatkan masyarakat dari ancaman wabah corona.
“Anggaran ini kapan saja bisa saya ambil tanpa ada masalah. Ini bukan sumber APBK. Saya tidak pernah sekalipun mengeser APBK, sebab tanpa mengeser sumber itu kita sudah punya anggaran Rp51 miliar,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
“Jika memang dibutuhkan pihak Dinas Kesehatan, kita siap membangunnya, bahkan sore ini saya akan menandatangani pembangunan ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Peukan,” kata Bupati Abdya Akmal Ibrahim di Blangpidie, Rabu.
Baca juga: Mulai malam ini Abdya berlakukan jam malam cegah corona
Bupati Akmal menyampaikan pernyataan itu ketika ditanya wartawan terhadap usulan DPRK Abdya agar pemerintah daerah mendirikan posko di tiap-tiap kecamatan guna mencegah penyabaran wabah corona.
Adapun posko yang diminta lembaga legislatif melalui surat rekomendasi beberapa waktu lalu ke Pemkab Abdya khusus tempat karantina warga pulang dari Malaysia, Jakarta, atau dari daerah lain yang terjangkit virus corona.
Baca juga: Warga Abdya semprot disinfektan massal cegah corona
Bupati Akmal Ibrahim mengaku sangat siap membangun posko atau barak karantina yang diusulkan lembaga dewan agar warga pulang dari luar daerah tidak keluar ke tengah masyarakat sebelum proses karantina selama 14 hari.
“Saya siap bangun posko bila dibutuhkan, dan saya berani klaim bahwa yang punya dana cadangan tertinggi di Provinsi Aceh tentang kesiapan penanganan wabah COVID-19 ini cuma Kabupaten Abdya,” kata Akmal Ibrahim.
Baca juga: Pemkab Abdya buka rekening donasi penanganan corona
Pemkab Abdya lanjut Akmal memiliki anggaran siap pakai sekitar Rp51 miliar untuk penanganan wabah virus corona dan anggaran tersebut kapan saja boleh dipergunakan untuk menyelamatkan masyarakat dari ancaman wabah corona.
“Anggaran ini kapan saja bisa saya ambil tanpa ada masalah. Ini bukan sumber APBK. Saya tidak pernah sekalipun mengeser APBK, sebab tanpa mengeser sumber itu kita sudah punya anggaran Rp51 miliar,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020