Banda Aceh, 13/7 (Antaraaceh) – Tidak terasa bulan suci Ramadhan 1435 Hijriah/2014 Masehi akan segera berakhir, semua kita tentu tidak ingin melewatkannya dengan sia – sia bulan yang penuh berkah, rahmat dan maghfirah (ampunan) ini.
Umat muslim di seluruh penjuru dunia, termasuk kita yang ada di Aceh, tentu akan menjadi ramadhan sebagai momentum berbuat kebajikan dan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.
Bulan ramadhan terbagi dalam tiga fase, yakni fase pertama sepuluh hari awal Ramadhan sebagai fase rahmat, sepuluh di tengahnya sebagai fase maghfirah dan sepuluh akhirnya sebagai fase pembebasan dari api neraka.
Pada 10 akhir ramadhan, Nabi Muhammad Nabi Muhammad SAW, semakin meningkatkan meningkat amaliah ibadah beliau dan menghidupkan malam-malamnya dengan berbagai jenis ibadah, baik shalat, tilawatul qur`an, dzikir dan lain – lain.
Dari ummul mukminin, Aisyah ra menceritakan tentang kondisi Nabi Muhammad SAW, ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan : Beliau jika memasuki sepuluh hari terkahir Ramadhan, mengencangkan ikat pinggang, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.
Dalam waktu tidak lama lagi, kita akan memasuki sepuluh terakhir ramadhan. “Jangan sia – sia kan kesempatan ini, mari kita isi dengan kebajikan dan amal saleh,” ajak Sheikh H.Ahmad Rizal,Lc.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah memberikan contoh, bahwasanya pada malam 10 terakhir ramadhan, beliau lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya.”Ibadah Nabi pada 10 akhir ramadhan lebih kencang dari hembusan angin, ” ujar Qari Internasional Asal Aceh ini.
Rasulullah juga membangunkan keluarganya agar mereka juga berjaga untuk melakukan shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an dan lainnya. Langkah itu dilakukan Rasul agar keluarganya juga dapat meraih keuntungan besar pada waktu-waktu utama tersebut. “Nabi tidak hanya ibadah untuk sendiri, tapi juga ajarkan istrinya agar juga mendapat kelezatan iman sebagaimana ia dapat,”terangnya.
Amalan ibadah lain yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘ala.(Hayatullah zubaidi)
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014
Umat muslim di seluruh penjuru dunia, termasuk kita yang ada di Aceh, tentu akan menjadi ramadhan sebagai momentum berbuat kebajikan dan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.
Bulan ramadhan terbagi dalam tiga fase, yakni fase pertama sepuluh hari awal Ramadhan sebagai fase rahmat, sepuluh di tengahnya sebagai fase maghfirah dan sepuluh akhirnya sebagai fase pembebasan dari api neraka.
Pada 10 akhir ramadhan, Nabi Muhammad Nabi Muhammad SAW, semakin meningkatkan meningkat amaliah ibadah beliau dan menghidupkan malam-malamnya dengan berbagai jenis ibadah, baik shalat, tilawatul qur`an, dzikir dan lain – lain.
Dari ummul mukminin, Aisyah ra menceritakan tentang kondisi Nabi Muhammad SAW, ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan : Beliau jika memasuki sepuluh hari terkahir Ramadhan, mengencangkan ikat pinggang, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.
Dalam waktu tidak lama lagi, kita akan memasuki sepuluh terakhir ramadhan. “Jangan sia – sia kan kesempatan ini, mari kita isi dengan kebajikan dan amal saleh,” ajak Sheikh H.Ahmad Rizal,Lc.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah memberikan contoh, bahwasanya pada malam 10 terakhir ramadhan, beliau lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya.”Ibadah Nabi pada 10 akhir ramadhan lebih kencang dari hembusan angin, ” ujar Qari Internasional Asal Aceh ini.
Rasulullah juga membangunkan keluarganya agar mereka juga berjaga untuk melakukan shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an dan lainnya. Langkah itu dilakukan Rasul agar keluarganya juga dapat meraih keuntungan besar pada waktu-waktu utama tersebut. “Nabi tidak hanya ibadah untuk sendiri, tapi juga ajarkan istrinya agar juga mendapat kelezatan iman sebagaimana ia dapat,”terangnya.
Amalan ibadah lain yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘ala.(Hayatullah zubaidi)
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014