Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengirim dua tim kesehatan hewan untuk memeriksa daging sapi atau kerbau yang disembelih dalam tradisi meugang di daerah setempat, guna menjamin keamanan untuk dikonsumsi masyarakat.

Salah satu dokter hewan dalam tim tersebut, drh Mirza Yusa Kamis mengatakan mereka dibagi dalam dua tim pemeriksaan. Satu tim untuk wilayah Kecamatan Blangpidie hingga Kecamatan Lembah Sabil dan satunya lagi dari wilayah Blangpidie hingga Kecamatan Babahrot.

Baca juga: Dhuafa dan anak yatim terima daging 'meugang' jatah ASN Kemenag Aceh

"Dengan pemeriksaan daging ini kita memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa daging yang dikonsumsi aman, sehat, utuh, dan halal, serta terhindar dari penyakit zoonosis," katanya di Abdya.

Meugang merupakan tradisi masyarakat daerah Serambi Mekkah sejak dulu, berupa membeli daging sapi atau kerbau, memasaknya dan dimakan bersama-sama dengan keluarga. Tradisi ini biasanya dilakukan saat menyambut bulan Ramadhan dan lebaran, baik Idul Fitri atau Idul Adha.

Baca juga: Tahun ini, warga Nagan Raya bisa beli sembako dan daging meugang diskon 50 persen

Mirza menjelaskan pemeriksaan telah mulai dilakukan sejak kemarin, dan berlanjut hingga hari ini. Sebelumnya mereka juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan pada saat hewan untuk meugang tersebut belum disembelih.

Kata dia, sejauh pemeriksaan yang dilakukan mereka mendapati semua daging sapi atau kerbau untuk tradisi meugang di Abdya tersebut layak untuk dikonsumsi. 

Baca juga: Harga daging di Banda Aceh bergerak naik, Rp140 ribu per kilogram

"Semua layak, kecuali yang penyembelihan ilegal tanpa prosedur jadi tidak kita periksa, tapi sejauh ini belum ada laporan (yang ilegal)," katanya.

Tahun ini, tradisi meugang dalam menyambut Ramadhan di Abdya berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya, sebab masyarakat melaksanakan tradisi meugang di tengah mewabahnya COVID-19. 

Dulu, penyembelihan daging meugang berpusat di kawan ibukota Blangpidie, namun karena COVID-19 pemerintah membagikan beberapa titik lokasi penyembelihan daging meugang dalam upaya meminimalisir kerumunan orang banyak untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Enak juga seperti ini, setiap lorong di kecamatan-kecamatan itu saya lihat ada yang jual daging meugang jadi enggak jauh harus pergi ke Blangpidie," kata Fajri, warga Kecamatan Kuala Batee.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020