Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung Digital Kredit UMKM (DigiKu) yang diluncurkan pemerintah pada Jumat, yang merupakan bentuk komitmen dalam meningkatkan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) khususnya melalui permodalan secara daring.
Kemendag juga mendukung pihak perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yaitu BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN, untuk mengidentifikasi UMKM yang memproduksi maupun menjual produk dalam negeri sehingga potensial mendapat akses permodalan.
“Situasi pandemi menuntut UMKM beradaptasi memanfaatkan teknologi informasi dalam mengembangkan usahanya karena konsumen juga banyak yang beralih berbelanja secara daring. Untuk itu, kemudahan dalam memperoleh permodalan juga diperlukan bagi UMKM agar dapat terus memenuhi persediaan produk, serta meningkatkan skala usahanya di platform digital,” ujar "Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto.
Peluncuran DigiKu dihadiri Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
DigiKu adalah program yang diluncurkan pemerintah dengan merangkul Himbara dan perusahaan niaga elektronik (e-commerce) untuk bekerja sama mendukung permodalan UMKM terutama yang masuk Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Himbara sebagai lembaga pemberi pinjaman berkolaborasi bersama perusahaan niaga elektronik, menyediakan fasilitas pinjaman secara daring untuk UMKM.
Kerja sama ini dilakukan agar seluruh basis data penjual yang dimiliki platform niaga elektronik dapat dikombinasikan dengan basis data nasabah yang dimiliki perbankan.
Tujuannya adalah agar kredit yang dikucurkan kepada UMKM digital bisa diproses lebih cepat dan lebih aman dalam hitungan 15 menit.
Diharapkan kerja sama ini bisa meningkatkan kapasitas produksi UMKM karena di era adaptasi kebiasaan baru ini semua transaksi beralih ke ranah digital.
Mendag mengharapkan pemberian kemudahan kredit kepada UMKM dapat meningkatkan jumlah UMKM yang memproduksi produk dalam negeri dan berjualan di platform niaga elektronik.
“Kemendag mengusulkan pemberian kredit melalui Program DigiKu memprioritaskan penyalurannya kepada UMKM yang memproduksi produk dalam negeri dan reseller yang mendukung penjualan produk dalam negeri,” ujarnya.
Menurut dia, digitalisasi mampu membantu pelaku UMKM dalam situasi pandemi saat ini maupun di masa depan dan tidak hanya menjadi obat sesaat saja, melainkan dapat berkelanjutan.
Mendag yakin digitalisasi ini akan sangat membantu akselerasi bisnis UMKM karena sistem digital bersifat cepat dan lebih aman. Namun di sisi lain, UMKM harus terus mempertahankan kualitas produknya dan berkomitmen memanfaatkan platform niaga elektronik.
“Kemendag memiliki program-program penguatan desain dan penjaminan kualitas. Kami juga bekerja sama dengan komunitas dan pengelola platform niaga elektronik untuk memantau UMKM yang bisnisnya di platform digital benar-benar berkembang,” ujar Mendag.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020