Pemerintah Aceh segera mewujudkan program nasional pengembangan kawasan food estate (komoditas kentang, bawang merah, bawang putih) yang dikelola melalui korporasi kelembagaan pertanian di Kabupaten Aceh Besar. 

"Direktorat tanaman pangan sudah menyepakati untuk menjadikan koperasi SieBreuh Makmue Beusama, Sibreh, Aceh Besar sebagai model untuk Aceh," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Abdul Hanan, di Banda Aceh, Selasa. 

Menurut Hanan, pengembangan kawasan food estate merupakan kesempatan besar yang harus disambut baik koperasi SieBreuh dan Pemerintah Aceh Besar untuk ditindaklanjuti dengan menyiapkan administrasi serta teknis lapangan lainnya, terutama menguatkan kesiapan penyuluh hingga kelompok tani.

“Kita mulai dari kawasan Blang Raya sekitar 2.000 hektare, dan kita berharap dalam tiga tahun dapat mencapai 5.000 hektare sampai ke Indrapuri Aceh Besar, karena selama ini sudah sukses menjalankan IP-300," ujarnya. 

Hanan berpesan, koperasi SieBreuh segera menguatkan kembali manajemen kelembagaan, seperti menyiapkan petani dan kelompoknya, sehingga kedepan lebih mandiri dalam mengembangkan bisnisnya. 

"Pola pikir dari bantuan harus berubah menjadi mandiri dan mampu mengembangkan bisnis yang mandiri untuk masa depan,” kata Hanan. 

Sementara itu, Kepala Distanbun Aceh Besar Jakfar menegaskan kesiapannya dan dukungan penuh rencana pengembangan food estate tersebut hingga berjalan sukses. 

"Kita dapat memperluas areal kerjanya sampai keseluruhan persawahan Aceh Besar, tentunya melibatkan poktan maupun koperasi tani yang sudah terbentuk selama ini,” ujar Jakfar. 

Pada kesempatan itu, Kasie Benih dan Perlindungan Tanaman Pangan Distanbun Aceh Habiburrahman menjelaskan, manfaat pengembangan kawasan food estate bisa membuka peluang memenuhi kebutuhan dalam negeri serta bahkan ekspor.

Kata Habib, kawasan Blang Raya, meliputi Sukamakmur, Simpang Tiga dan Ingin Jaya memiliki luas yang cukup memulai program ini, bahkan dalam waktu dua sampai tiga tahun dapat diperluas hingga ke kecamatan lainnya. 

"Kita juga dekat dengan pelabuhan jika langkah ekspor dilakukan di masa depan," kata Habib.

Menjawab semua itu, perwakilan koperasi Siebreuh, Juanda Djamal mengungkapkan, sasaran mereka cukup jelas yakni untuk kemandirian petani, serta selalu memastikan nilai tambah melalui konsep yang diterapkan saat ini.

"Jadi, kegiatan yang kita lakukan meliputi, penangkaran benih padi dan hortikultura, peningkatan hasil produksi, dan pengolahan paska panen, termasuk kita ingin memadukan pertanian padi dengan peternakan, sehingga bisa kita wujudkan zero waste," ujar Juanda. 
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020