Banda Aceh, 24/10 (Antaraaceh) - Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Ladong, Kabupaten Aceh Besar dinilai telah mengembangkan udang windu (panaeus monodon) yang kualitas induknya terbaik di Indonesia.
"SUPM Ladong salah satu dari sembilan SUPM KKP di pinggir pantai, sehingga sangat tepat untuk dikembangkan budidaya air payau terutama udang windu," kata pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Suseno Sukoyono di Aceh Besar, Jumat.

Karenanya menurut Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Suseno Sukoyono itu menjelaskan, jenis udang windu tersebut menjadi perhatian untuk dikembangkan agar tidak mengalami kepunahan.

Karena itu kegiatan pendidikan di SUPM tersebut menyelenggarakan pembenihan dan pembesaran jenis udang itu di samping juga udang "vanamae" yang berkembang luas di Indonesia.

"Di SUPM Ladong itu disadari bahwa hutan mangrove yang salah satu fungsinya sebagai 'necessary ground' bagi udang windu dan sebagian besar di pantai Aceh mengalami kerusakan karena tsunami lalu," kata dia menjelaskan. Untuk itu, Suseno menjelaskan penanaman kembali hutan mangrove di pantai juga telah dimulai dengan harapan masyarakat dapat mengikutinya.

Selain itu, kearifan lokal lain yang juga ikut mewarnai pendidikan di SUPM Ladong adalah yang terkandung dalam organisasi adat nelayan atau Panglima Laôt. Panglima Laot merupakan suatu struktur adat di kalangan masyarakat nelayan di Aceh, yang bertugas memimpin persekutuan adat pengelola hukum adat laut.

"Hukôm adat laôt dikembangkan berbasis syariah Islam dan mengatur tata cara penangkapan ikan di laut (meupayang), menetapkan waktu penangkapan ikan di laut, melaksanakan ketentuan-ketentuan adat dan mengelola upacara-upacara adat, menyelesaikan perselisihan antar nelayan serta menjadi penghubung nelayan dengan penguasa," katanya.

Pengaturan waktu penangkapan ikan ini bertujuan untuk memberi kesempatan sumberdaya ikan dapat berkembang, tidak ditangkap secara terus-menerus.

"Salah satu kerja sama yang dilakukan adalah mendidik anak-anak pesisir untuk bersekolah di SUPM Negeri Ladong dengan biaya dari Panglima Laot," kata dia menambahkan.

Saat ini SUPM Negeri Ladong memiliki empat Program Keahlian, yaitu Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHP), Nautika Perikanan Laut (NPL), Teknika Perikanan Laut (TPL), dan Teknologi Budidaya Perikanan (TBP).

Untuk mendukung kegiatan usaha penangkapan ikan, SUPM Ladong juga memberikan keterampilan kepada peserta didiknya dalam bidang pembuatan kapal sebagai upaya untuk mengantisipasi semakin langkanya kayu digunakan sebagai bahan baku kapal.
Pewarta : Azhari

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014