Banda Aceh, 1/1 (Antara) - Dua belas unit mobil offroad yang terjebak di pedalam belantara Panca-Kunyet, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, akhirnya berhasil dievakuasi dan finish di Sare, Selasa (31/12) pagi atau terlambat dua hari dua malam dari rencana panitia.
Evakuasi dilakukan oleh masing masing tim peserta Aceh 4c4 Adventure 2013 dengan alat recovery yang masih baik. Namun dua unit mobil yang mengalami engine trouble terpaksa ditinggal di pedalaman hutan Aceh, antara Pidie dan Aceh Besar.
Tim yang terjebak di pegunungan berlumpur masing-masing tim Bison, tim Semut dan tim Buaya yang bertindak sebagai sweaper.
“Kita saling evakuasi. Yang penting tidak ada peserta yang tertinggal karena persediaan logistik memang sudah habis,” ujar Marhiansyah, leader tim Buaya.
Persediaan logistik habis, karena event offroad yang dilepas 27 Desember 2013 di halaman Mapolda Aceh dan rencana finish 29 Desember 2013 berubah menjadi bencana bagi peserta.
"Treknya menjadi luar biasa ekstreem. Dari 45 perserta hanya 20 yang mampu melanjutkan ke etappe 2, dan akhirnya baru bisa finish empat hari empat malam akibat terjebak di tanjakan berlumpur," tambahnya Marhiansyah yang akrab dipanggil Bang Yan oleh para peserta.
"Kami bersyukur Bang Yan menjadi tim sweaper, sehingga dengan winch PTO di unit hardtopnya bisa bekerja lebih maksimal melakukan recovery untuk para peserta di belakang,” ujar Bang Din dari tim Semut.
Seluruh peserta Selasa pagi akhirnya tiba dengan selamat di Banda Aceh.
Ketua Pengda IOF Aceh Musni Alex Haffas menyatakan, Kapolda Aceh Irjen (Pol) Herman Effendi di sela sela kegiatan akhir tahun sempat memberi perhatian pada peserta yang terjebak di hutan.
"Beliau ikut khawatir. Namun akhirnya lega setelah tahu semua tim selamat," ujarnya.
Ia mengatakan, trek bekas IOX 2013 ini memang trek kelas internasional.
"Sebenarnya ini bukan trek bagi peserta local. Namun kita bertekad anggota IOF Pengda Aceh harus bisa survival di trek seperti itu, karena daerah kita sering tertimpa bencana. Bila ada erupsi, itu satu-satunya jalur evakuasi warga ke wilayah Keumala , Pidie atau jadi jalur pengiriman logistik ke wilayah bencana," ujarnya.
Karena itu, Alex yang menjadi leader tim Cobra, mengatakan puas dengan kualitas anggota IOF Pengda Aceh yang berhasil melalui trek ini sampai selesai.
Tim Cobra sendiri termasuk di dalamnya Direktur Lalulintas Polda Aceh Kombes Pol Drs M Indra Gautama Msi, dan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh Reza Fahlevi mencapai finish Senin dinihari di Banda Aceh atau terlambat satu hari dari rencana semula.
Para peserta juga mengaku bangga para Pembina IOF bisa ikut bermalam bersama mereka di belantara Aceh.
"Ini baru Pembina yang kesatria, berjuang bersama kita dan merasakan pahit getir melepaskan diri dari sulitnya trek alam di Aceh," ujar Alim, salah satu peserta.
Walaupun terjebak dan nyaris kehabisan minuman dan makanan di hutan, umumnya para peserta mengharapkan event serupa bisa digelar lagi tahun depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014
Evakuasi dilakukan oleh masing masing tim peserta Aceh 4c4 Adventure 2013 dengan alat recovery yang masih baik. Namun dua unit mobil yang mengalami engine trouble terpaksa ditinggal di pedalaman hutan Aceh, antara Pidie dan Aceh Besar.
Tim yang terjebak di pegunungan berlumpur masing-masing tim Bison, tim Semut dan tim Buaya yang bertindak sebagai sweaper.
“Kita saling evakuasi. Yang penting tidak ada peserta yang tertinggal karena persediaan logistik memang sudah habis,” ujar Marhiansyah, leader tim Buaya.
Persediaan logistik habis, karena event offroad yang dilepas 27 Desember 2013 di halaman Mapolda Aceh dan rencana finish 29 Desember 2013 berubah menjadi bencana bagi peserta.
"Treknya menjadi luar biasa ekstreem. Dari 45 perserta hanya 20 yang mampu melanjutkan ke etappe 2, dan akhirnya baru bisa finish empat hari empat malam akibat terjebak di tanjakan berlumpur," tambahnya Marhiansyah yang akrab dipanggil Bang Yan oleh para peserta.
"Kami bersyukur Bang Yan menjadi tim sweaper, sehingga dengan winch PTO di unit hardtopnya bisa bekerja lebih maksimal melakukan recovery untuk para peserta di belakang,” ujar Bang Din dari tim Semut.
Seluruh peserta Selasa pagi akhirnya tiba dengan selamat di Banda Aceh.
Ketua Pengda IOF Aceh Musni Alex Haffas menyatakan, Kapolda Aceh Irjen (Pol) Herman Effendi di sela sela kegiatan akhir tahun sempat memberi perhatian pada peserta yang terjebak di hutan.
"Beliau ikut khawatir. Namun akhirnya lega setelah tahu semua tim selamat," ujarnya.
Ia mengatakan, trek bekas IOX 2013 ini memang trek kelas internasional.
"Sebenarnya ini bukan trek bagi peserta local. Namun kita bertekad anggota IOF Pengda Aceh harus bisa survival di trek seperti itu, karena daerah kita sering tertimpa bencana. Bila ada erupsi, itu satu-satunya jalur evakuasi warga ke wilayah Keumala , Pidie atau jadi jalur pengiriman logistik ke wilayah bencana," ujarnya.
Karena itu, Alex yang menjadi leader tim Cobra, mengatakan puas dengan kualitas anggota IOF Pengda Aceh yang berhasil melalui trek ini sampai selesai.
Tim Cobra sendiri termasuk di dalamnya Direktur Lalulintas Polda Aceh Kombes Pol Drs M Indra Gautama Msi, dan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh Reza Fahlevi mencapai finish Senin dinihari di Banda Aceh atau terlambat satu hari dari rencana semula.
Para peserta juga mengaku bangga para Pembina IOF bisa ikut bermalam bersama mereka di belantara Aceh.
"Ini baru Pembina yang kesatria, berjuang bersama kita dan merasakan pahit getir melepaskan diri dari sulitnya trek alam di Aceh," ujar Alim, salah satu peserta.
Walaupun terjebak dan nyaris kehabisan minuman dan makanan di hutan, umumnya para peserta mengharapkan event serupa bisa digelar lagi tahun depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014