Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara melalui Dinas Perikanan dan Kelautan terus berupaya mengembangkan sektor perikanan tambak yang menjadi sumber perekonomian daerah. 

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Aceh Utara Syarifuddin di Lhokseumawe, Rabu, mengatakan luas perikanan tambak di kabupaten itu mencapai 12,2 ribu hektare dan masih dikelola secara tradisional atau sederhana. 

"Dari 12 ribu hektare tersebut, yang produktif hanya 9.000 hektare. Sedangkan 3.000 hektare lainnya sudah tidak produktif lagi. Sedangkan jumlah petani tambak mencapai 8.225 orang," kata Syarifuddin.

Syarifuddin mengatakan, total hasil produksi budi daya perikanan tambak di Aceh Utara setiap tahunnya mencapai 10 ribu ton dan didominasi udang dan ikan bandeng.

Sebagian wilayah Kabupaten Aceh Utara, kata Syarifuddin, merupakan daerah yang bersentuhan langsung dengan laut. Kondisi ini menguntungkan dari sisi produk perikanan.

"Potensi tersebut belum tergarap secara optimal. Kendala infrastruktur dan hama penyakit yang sulit terkendali menjadi kendala dihadapi petani tambak di Aceh Utara, sehingga hasilnya hanya cukup untuk kebutuhan konsumsi pasar lokal saja," kata Syarifuddin.

Syarifuddin mengatakan Pemkab Aceh Utara mengembang sektor perikanan dengan memberikan penyuluhan serta membersihkan saluran tambak dan membantu benih ikan kepada para petani tambak. 

"Kami juga meminta masyarakat berpartisipasi dan motivasi agar menjadi penggerak utama dalam menggarap potensi tersebut. Sebab, potensi perikanan tambak ini cukup besar terhadap pengembangan ekonomi masyarakat," kata Syarifuddin.
 

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021