Meulaboh (ANTARA Aceh) - Harga tomat di pasar Inpres Bina Usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, mengalami kenaikan 20 persen dari Rp5.000 menjadi Rp7.000 per kilogram, karena stok terbatas sementara permintaan tinggi.

Adli (38), pedagang sayur di Meulaboh, Minggu mengatakan pasca lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah pasokan sayur mayur dari daerah pasokan Medan Sumatera Utara semakin berkurang karena sebagian daerah sentra produksi sayur mengalami gagal panen.

"Kami hanya pedagang yang membeli barang dari pasar Medan, persoalan harga disini biasanya kami dapat sekitar Rp500 sampai Rp1.000 per kilogram setelah dihitung biaya pengiriman mengunakan jalur darat," katanya.

Adli mengakui jenis tomat yang mengalami kenaikan tersebut merupakan barang bagus sementara ada satu jenis lainya yang juga pasokan dari pasar Medan seharga Rp5.000/kilogram karena kwalitas buahnya sedikit rendah.

Demikian juga dengan harga cabai merah dari sebelumnya Rp40.000/kilogram saat ini masih bertahan Rp50.000 perkilogram, para pedagang enceran lebih memilih menjual barang pasokan luar karena kwalitasnya lebih bagus meski sedikit mahal dari cabai produksi lokal.

Meskipun kenaikan harga sayur mayur tersebut masih terjangkau masyarakat, namun para pedagang resah apabila harga demikian terus bertahan karena biasanya kenaikan harga barang menjelang lebaran tidak bertahan sampai satu bulan.

"Kebiasaan tahun-tahun sebelumnya setelah naik jelang lebaran palingan satu sampai dua minggu setelah lebaran sudah turun kembali. Ini harga cabai dari sejak lebaran Rp60 ribu sampai hari ini Rp55-Rp50.000 perkilogram," imbuhnya.

Pada saat tim unsur pemerintah daerah bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Barat turun memantau kondisi harga barang menjelang lebaran, BPS sudah mengingatkan terkait fluktuatifnya sejumlah harga barang terutama adalah sayur mayur.

Ketergantungan para pedagang di diseputar Meulaboh kepada daerah lain sangat tinggi sehingga kestabilan harga pasar sangat ditentukan dari luar karena pasar impres Bina Usaha Meulaboh ini bisa dikatakan adalah pusat perdagangan diwilayah barat selatan Aceh.

"Ketergantungan barang dari luar sangat tinggi, jadi kalau sewaktu-waktu daerah produksi atau pedagang sayur dari kabupaten tetangga tidak masuk ke Meulaboh maka harga barang akan mengalami kenaikan," jelasnya.

Selain rendahnya pasokan sayur dari pasar Medan, para pedagang sayur lokal sudah semakin berkurang dikarenakan kondisi pasar yang sedang melakukan pembangunan kontruksi membuat tempat atau lokasi penjualan sayur mayur semakin sedikit.

Padahal sebutnya, apabila pasokan sayur dari daerah tetangga seperti Kabupaten Nagan Raya maupun dari wilayah Pidie, Sigli dan Beureunun, paling tidak dapat menekan tingginya kebutuhan masyarakat.

"Biasanya masyarakat juga ada dua pilihan, bila mahal sayur Medan bisa beli sayur lokal. Saat ini yang banyak dipasa sayur Medan, masyarakat mau tidak mau harus membeli karena sayur lokal kurang karena itu permintaan sayur Medan sangat tinggi sementara stoknya terbatas," imbuhnya.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015