Banda Aceh (ANTARA) - Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haythar menyatakan Kerajaan Inggris sepakat ingin membuka kembali hubungan dagang dengan Aceh seperti yang telah terjalin di masa kerajaan lalu.
"Aceh dan Kerajaan Inggris sepakat untuk memperkuat hubungan kerjasama, khususnya di bidang perdagangan, seperti yang pernah dilakukan ratusan tahun lalu masa kerajaan Aceh," kata Tgk Malik Mahmud Al Haythar, di Aceh Besar, Rabu.
Kesepahaman tersebut terjalin dalam pertemuan Wali Nanggroe Aceh saat menerima kunjungan Penasehat Politik Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris untuk Indonesia, Sam Perkins, di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar.
Dalam pertemuan itu, Sam Perkins didampingi Ramon Sevilla selaku Political Officer Kedubes Inggris untuk Indonesia, sementara Wali Nanggroe didampingi Staf Khusus Dr M Raviq.
Wali menyampaikan, hubungan antara Aceh dan kerajaan Inggris telah terbangun sejak masa Ratu Elizabeth I. Karena itu, diharapkan akan adanya lebih banyak investor Inggris yang datang ke Aceh di masa depan.
“Kami berharap kedepan hubungan ini kembali terjalin, banyak investor dari Inggris datang ke Aceh," ujar Tgk Malik.
Sementara itu, Penasehat Politik Kedubes Inggris untuk Indonesia, Sam Perkins mengaku kagum dengan sejarah hubungan diplomatik dan perdagangan antara Aceh dengan negara-negara di Eropa, khususnya bersama kerajaan Inggris.
Dari sejarah yang pernah terjadi, Sam yakin bahwa kedepannya akan mampu mengembangkan kemitraan yang lebih jauh untuk kepentingan masyarakat Aceh dan Inggris, sehingga bisa mewujudkan kemakmuran dan perdamaian.
Pihaknya, kata dia, berkomitmen untuk memastikan bahwa Aceh dan kerajaan Inggris dapat mengembangkan hubungan perdagangan untuk mendukung bisnis dan infrastruktur.
“Bagian dari sejarah yang kita bicarakan hari ini adalah hubungan bisnis perdagangan,” demikian Sam Perkins.