Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Ribuan santri dari sejumlah pondok pesantren di beberapa daerah di Provinsi Aceh mendatangi kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh, Kamis.

Massa mendatangi kantor tersebut untuk menyuarakan penolakan ajaran wahabi, syiah, PKI, di provinsi itu. Menurut mereka, wahabi, syiah, dan PKI haram di Aceh.

Dalam aksinya, mengusung poster bertuliskan "Wahabi haus darah Ulama Aceh", "Wahabi, syiah, PKI haram di Aceh", serta poster dengan tulisan serupa lainnya.

Kedatangan massa dengan berjalan kaki menjelang azan shalat zuhur tersebut disambut ratusan polisi dan petugas Satpol PP serta dibantu prajurit TNI yang berjaga-jaga serta dilengkapi tameng antihuru-hara.

Di halaman Kantor Gubernur Aceh, sejumlah pengunjuk rasa yang menaiki mobil bak terbuka, menggunakan pengeras suara menyampaikan orasinya. Orasi tersebut disertai yel-yel peserta aksi.

Tidak sampai satu jam berorasi di tempat itu, massa akhirnya meninggalkan Kantor Gubernur Aceh bersamaan terdengarnya azan berkumandang. Selanjutnya, massa bergerak arah pusat kota Banda Aceh.

Sebelum mendatangi Kantor Gubernur Aceh, massa santri tersebut menggelar zikir bersama di kompleks makam Syiah Kuala. Makam tersebut berada di pinggir pantai, beberapa kilometer dari Kantor Gubernur Aceh.

Dari makam ulama masa lalu Aceh tersebut, massa berjalan kaki melintasi Jalan Syiah Kuala menuju Simpang Jambo Tape, dan selanjutnya bergerak ke Jalan Tgk Daud Beureueh hingga ke Kantor Gubernur Aceh.

Aksi massa tersebut menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan protokol di Kota Banda Aceh. Arus kendaraan di beberapa ruas jalan yang dilalui massa terpaksa dialihkan.

Pewarta: Pewarta : M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015