Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis H Sumadilaga mengatakan Ibu Kota Negara (IKN) adalah kota masa depan atau kota bagi generasi muda masa kini.
"Sehingga diharapkan generasi muda secara inklusif dapat berkontribusi dan berpartisipasi untuk mengakomodasi inovasi pada tiga area yang diprioritaskan pertumbuhannya, dari sektor kesehatan, energi, dan ekonomi," kata Danis pada seminar web bertajuk "Unleashing Global Urban and Rural Digitalozation Potential", di Jakarta, Rabu.
Danis memaparkan Presiden Joko Widodo memutuskan lokasi IKN Indonesia akan pindah Kalimantan Timur pada 18 Agustus 2019.
Menurutnya, terdapat beberapa aspek yang mendorong pengambilan keputusan tersebut, di antaranya yakni pemerataan populasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa, serta terjadinya krisis sumber air bersih di Jawa.
Selain itu, kata dia, meningkatnya konversi lahan yang tinggi di Jawa, terjadinya urbanisasi yang terkonsentrasi di kota metropolitan Jakarta, dan penurunan daya dukung dan tingginya tingkat kerugian ekonomi di Jakarta.
"Kita bicara soal banjir, lalu lintas, dan penurunan tanah di Jakarta," ujar Danis.
Dengan memindahkan IKN, lanjut Danis, Pemerintah Indonesia berusaha mengembangkan ekosistem tiga kota. Dalam hal ini, IKN diarahkan sebagai katalisator bagi Kalimantan Timur dengan mendorong pembangunan ekonomi masa depan melalui kerja sama segitiga kota yakni Samarinda, Balikpapan, dan IKN.
Samarinda sebagai jantungnya yaitu pusat sejarah Kalimantan Timur dengan sektor energi yang diremajakan. Balikpapan sebagai otot, yakni hilir migas dan logistik Kalimantan Timur. Sedangkan IKN sebagai pusat syaraf, inti pemerintah dan pusat inovasi hijau.
Adapun visi IKN, kata dia, adalah menjadi kota yang paling berkelanjutan, menjadi simbol identitas nasional, dan menjadi pendorong ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.
IKN juga dirancang sebagai pusat ibu kota dengan membentuk lingkungan yang dibangun dengan sistem kota pintar yang terintegrasi dan hidup selaras dengan alam.
"IKN bukan hanya kota pintar, tapi juga tempat modern yang memenuhi standar infrastruktur kelas dunia," pungkas Danis.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Sehingga diharapkan generasi muda secara inklusif dapat berkontribusi dan berpartisipasi untuk mengakomodasi inovasi pada tiga area yang diprioritaskan pertumbuhannya, dari sektor kesehatan, energi, dan ekonomi," kata Danis pada seminar web bertajuk "Unleashing Global Urban and Rural Digitalozation Potential", di Jakarta, Rabu.
Danis memaparkan Presiden Joko Widodo memutuskan lokasi IKN Indonesia akan pindah Kalimantan Timur pada 18 Agustus 2019.
Menurutnya, terdapat beberapa aspek yang mendorong pengambilan keputusan tersebut, di antaranya yakni pemerataan populasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa, serta terjadinya krisis sumber air bersih di Jawa.
Selain itu, kata dia, meningkatnya konversi lahan yang tinggi di Jawa, terjadinya urbanisasi yang terkonsentrasi di kota metropolitan Jakarta, dan penurunan daya dukung dan tingginya tingkat kerugian ekonomi di Jakarta.
"Kita bicara soal banjir, lalu lintas, dan penurunan tanah di Jakarta," ujar Danis.
Dengan memindahkan IKN, lanjut Danis, Pemerintah Indonesia berusaha mengembangkan ekosistem tiga kota. Dalam hal ini, IKN diarahkan sebagai katalisator bagi Kalimantan Timur dengan mendorong pembangunan ekonomi masa depan melalui kerja sama segitiga kota yakni Samarinda, Balikpapan, dan IKN.
Samarinda sebagai jantungnya yaitu pusat sejarah Kalimantan Timur dengan sektor energi yang diremajakan. Balikpapan sebagai otot, yakni hilir migas dan logistik Kalimantan Timur. Sedangkan IKN sebagai pusat syaraf, inti pemerintah dan pusat inovasi hijau.
Adapun visi IKN, kata dia, adalah menjadi kota yang paling berkelanjutan, menjadi simbol identitas nasional, dan menjadi pendorong ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.
IKN juga dirancang sebagai pusat ibu kota dengan membentuk lingkungan yang dibangun dengan sistem kota pintar yang terintegrasi dan hidup selaras dengan alam.
"IKN bukan hanya kota pintar, tapi juga tempat modern yang memenuhi standar infrastruktur kelas dunia," pungkas Danis.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022