Sabang (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kota Sabang akan menjadikan lokasi Gua Sarang di kawasan Iboh, Kecamatan Sukakarya, sebagai objek wisata unggulan baru untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke pulau paling ujung barat Indonesia itu.
Sekda Kota Sabang, Sofyan Adam kepada wartawan di Sabang, Senin mengatakan, lokasi Gua Sarang yang merupakan tempat bersarangnya burung walet banyak terdepat keunikan, sehingga bisa menjadi daya tarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Ia menyatakan, dirinya juga sudah berulang kali ke lokasi itu, pesona alamnya yang masih amat natural ditambah lagi udaranya yang segar membuat pikiran para pengujung segar dari kepenakan pekerjaan sehari-hari.
"Saya bersama teman-teman sudah sering berkunjung ke Gua Sarang. Yang membuat kami nyaman adalah pesona alamnya yang masih asli dan klasik, hemburan udara segar dari hutan dan laut lepas benar-benar membuat kita segar. Ditambah lagi susunan bebatuan di sepanjang tebing gua membuat dia kokoh," katanya.
Pulau paling ujung barat Indonesia itu memang menyimpan sejuta pesona alam, hampir saban hari wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara berkunjung menikmati pesona wisata bahari di Sabang.
Ia menyatakan, objek wisata Gua Sarang yang masih tergolong baru dengan sekejab mendunia, karena setiap pengunjung yang sudah menginjakkan kakinya di lokasi itu mengambil gambar dari berbagai sudut lalu mengugahkannya ke media sosiaol (medsos), baik facebook, twitter, line, instagram maupun medsos lainnya.
Ia menyatakan, Palau Weh tidak hanya terkenal dengan indahnya pesona bahari. Asrinya Gua Sarang yang dihuni oleh kelelawar dan burung walet menghadap langsung ke laut lepas dan jika cuaca bagus di sebarang laut sana tampak jelas Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, yang mungil menambah daya tarsendiri.
Gua Sarang merupakan salah objek wisata pertualangan di Pulau Weh, untuk menuju ke lokasi ini membutuhkan energi yang fit dan stamina yang ektra, namun hal ini tak sebanding dengan apa yang didapatkan oleh para wisatawan.
Sepanjang perjalanan disambut hembusan udara yang segar dan terdengar jelas kicauan beraneka ragam burung dari hutan yang masih alami.
Sekilas, keberadaan Gua Sarang tampak tertutup. Untuk ke lokasi dari pusat Kota Sabang dengan menggunakan sepeda motor roda dua maupun roda empat membutuhkan waktu satu jam perjalanan dengan kecepatan 60 kilometeer per jam.
Gua itu berada di sebelah barat sebelum pantai Iboih, Tugu KM 0 Indonesia, sekitar 120 meter sesudah Pantai Gapang dijumpai Mesjid Iboih selebah kiri.
Keberadaan Gua Sarang dibalik Gunung itu telah banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisman. Gua Sarang juga amat cocok dikunjugi oleh pencinta pertualagan atau adventure, katanya.
Untuk menuju ke lokasi ini ada dua jalur alternatif, laut dengan menggunakan boat atau jalan setapak melewakiti kebun warga dan menyusuri hutan yang masih asri.
Kedua jalur ini memberikan sensasi yang luar biasa. Selain itu, beningnya air laut yang kebiru-biruan bak kaca di pantai itu menembusi sampai ke dasar laut dengan kedalamannya yang bervariasi. Di lokasi itu, pengunjung juga bisa menikmati panorama matahari kembali keperaduan (sun set).
Pulau-pulau kecil bebatuan di bibir pantai Gua Sarang memberikan sensional yang luar biasa. Pulau itu ditumbuhi beragam pepohonan yang subur seperti karya lukis di atas kanvas.
Setiap pengunjung yang menginjakkan kaki di lokasi ini pasti mengabadikan gambar dengan berbagai sudut yang berbeda.
Sekda Kota Sabang, Sofyan Adam kepada wartawan di Sabang, Senin mengatakan, lokasi Gua Sarang yang merupakan tempat bersarangnya burung walet banyak terdepat keunikan, sehingga bisa menjadi daya tarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Ia menyatakan, dirinya juga sudah berulang kali ke lokasi itu, pesona alamnya yang masih amat natural ditambah lagi udaranya yang segar membuat pikiran para pengujung segar dari kepenakan pekerjaan sehari-hari.
"Saya bersama teman-teman sudah sering berkunjung ke Gua Sarang. Yang membuat kami nyaman adalah pesona alamnya yang masih asli dan klasik, hemburan udara segar dari hutan dan laut lepas benar-benar membuat kita segar. Ditambah lagi susunan bebatuan di sepanjang tebing gua membuat dia kokoh," katanya.
Pulau paling ujung barat Indonesia itu memang menyimpan sejuta pesona alam, hampir saban hari wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara berkunjung menikmati pesona wisata bahari di Sabang.
Ia menyatakan, objek wisata Gua Sarang yang masih tergolong baru dengan sekejab mendunia, karena setiap pengunjung yang sudah menginjakkan kakinya di lokasi itu mengambil gambar dari berbagai sudut lalu mengugahkannya ke media sosiaol (medsos), baik facebook, twitter, line, instagram maupun medsos lainnya.
Ia menyatakan, Palau Weh tidak hanya terkenal dengan indahnya pesona bahari. Asrinya Gua Sarang yang dihuni oleh kelelawar dan burung walet menghadap langsung ke laut lepas dan jika cuaca bagus di sebarang laut sana tampak jelas Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, yang mungil menambah daya tarsendiri.
Gua Sarang merupakan salah objek wisata pertualangan di Pulau Weh, untuk menuju ke lokasi ini membutuhkan energi yang fit dan stamina yang ektra, namun hal ini tak sebanding dengan apa yang didapatkan oleh para wisatawan.
Sepanjang perjalanan disambut hembusan udara yang segar dan terdengar jelas kicauan beraneka ragam burung dari hutan yang masih alami.
Sekilas, keberadaan Gua Sarang tampak tertutup. Untuk ke lokasi dari pusat Kota Sabang dengan menggunakan sepeda motor roda dua maupun roda empat membutuhkan waktu satu jam perjalanan dengan kecepatan 60 kilometeer per jam.
Gua itu berada di sebelah barat sebelum pantai Iboih, Tugu KM 0 Indonesia, sekitar 120 meter sesudah Pantai Gapang dijumpai Mesjid Iboih selebah kiri.
Keberadaan Gua Sarang dibalik Gunung itu telah banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisman. Gua Sarang juga amat cocok dikunjugi oleh pencinta pertualagan atau adventure, katanya.
Untuk menuju ke lokasi ini ada dua jalur alternatif, laut dengan menggunakan boat atau jalan setapak melewakiti kebun warga dan menyusuri hutan yang masih asri.
Kedua jalur ini memberikan sensasi yang luar biasa. Selain itu, beningnya air laut yang kebiru-biruan bak kaca di pantai itu menembusi sampai ke dasar laut dengan kedalamannya yang bervariasi. Di lokasi itu, pengunjung juga bisa menikmati panorama matahari kembali keperaduan (sun set).
Pulau-pulau kecil bebatuan di bibir pantai Gua Sarang memberikan sensional yang luar biasa. Pulau itu ditumbuhi beragam pepohonan yang subur seperti karya lukis di atas kanvas.
Setiap pengunjung yang menginjakkan kaki di lokasi ini pasti mengabadikan gambar dengan berbagai sudut yang berbeda.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016