Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh mengajak masyarakat di dataran Tinggi Gayo untuk berkolaborasi dalam mempromosikan beragam atraksi budaya dan destinasi wisata di daerah itu.

"Mari kita perkenalkan berbagai kerajinan dan kuliner khas daerah dataran tinggi guna menarik wisatawan berkunjung ke sini," kata Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal di Takengon, Minggu.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela membuka Festival Panen Kopi Gayo di Desa Kute Lintang, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah.

Kegiatan yang diprakarsai Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh tersebut dilaksanakan selama dua hari oleh masyarakat Desa Kute Lintang berkolaborasi dengan Desa Pegasing.

Ia menjelaskan kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat akan mampu menumbuhkan perekonomian warga Aceh Tengah.

Almuniza mengaku bangga ekosistem kebudayaan dan pariwisata di dataran tinggi Gayo masih terus dilestarikan.

Ia pun mengapresiasi kekompakan warga Kute Lintang dan Pegasing, yang sadar akan potensi pariwisata di desanya.

"Semoga desa ini bisa menjadi contoh desa-desa yang lain di Aceh Tengah, sehingga pariwisata di Tanah Gayo ini menjadi subsektor utama, yang akan membangkitkan seluruh perekonomian di wilayah Aceh Tengah," katanya.

Ia juga mengajak seluruh aparatur desa dan pemuda setempat berkolaborasi guna menggairahkan industri pariwisata di Aceh.

"Insya Allah ke depan kita bisa berkolaborasi. Hari ini saya hadir untuk memastikan bahwa kita ke depan akan bekerja sama menggelar kegiatan serupa menjadi lebih baik lagi, tentunya dengan turut melibatkan lembaga legislatif dan pemerintah kabupaten setempat," katanya.

Almuniza berpesan, kepada reje (kepala desa) dan orang tua di Desa Kute Lintang dan Pegasing agar selalu semangat mengarahkan pemuda-pemudi di desa setempat.

"Saya berharap kepada reje terus semangat mengawal pemuda-pemudi di sini. Kepada pemuda-pemudi, meskipun pemikiran anda hebat, tolong tetap meminta arahan kepada reje dan orang tua, itu lebih penting. Kita tidak akan hebat jika tak ada peran mereka," katanya.

Ketua Panitia Festival PanenKopi Gayo, Baginda Raya mengatakan event tersebut dipersiapkan dengan penuh kesederhanaan ala warga Desa Kute Lintang dan Pegasing.

Pemuda-pemudi kedua desa mengemas festival ini dengan kearifan lokal, agar esensi tradisi masyarakat Gayo tersebut mampu memikat wisatawan domestilk dan mancanegara untuk berkunjungke Aceh Tengah.

Reje Kute Lintang, Samsul Bahri mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah mempercayakan desanya menggelar Festival Panen Kopi Gayo.

"Alhamdulillah, berkat kekompakan antar pemuda, kami bisa melangsungkan kegiatan ini untuk pertama kalinya," katanya.

Inisiator Festival Panen Kopi Gayo, Hardiansyah, mengatakan event tersebut terwujud berkat gerakan dari pemuda-pemudi Desa Kute Lintang dan Pegasing.

Perwakilan BPCB Aceh, Miftah mengatakan Festival Panen Kopi Gayo merupakan salah satu bentuk implementasi dari amanat UU untuk memajukan kebudayaan Indonesia.

Dia berharap, upaya tersebut tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja, melainkan juga terlibat peran dari masyarakat.

"Alhamdulillah masyarakat kita bisa menerjemahkannya, sehingga acara ini bisa terlaksana. Saya mendapat informasi kalau warga di sini baru pertama kali buat acara seperti ini. Jujur, kita sering buat event, kalau saya kasih nilai ini sudah 8,5. Sukses untuk anak muda semua," katanya.

Festival Panen Kopi Gayo ini turut dihadiri, Anggota DPR Aceh, Bardan Sahidi, Kepala Dinas Pariwisata Aceh Tengah, Zulkarnain, dan sejumlah tokoh masyarakat Desa Kute Lintang dan Pegasing.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022