Balai Monitor (Balmon) Spektrum Frekwensi Radio Kelas II Banda Aceh menggelar Ujian Negara Amatir Radio (UNAR) bagi para peserta calon amatir radio dan amatir radio naik pangkat di Kota Langsa.
Kepala Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Kelas II Banda Aceh Luthfi dalam laporannya menyampaikan, ujian negara amatir radio tersebut dilakukan untuk menetapkan tingkat kecakapan.
"Kemudian, juga untuk menentukan kecakapan itu digelar Ujian dgn Sistem Computer Asisted Test (CAT)," kata Luthfi dalam keterangan yang diterima di Banda Aceh, Minggu.
Kegiatan yang bertajuk "Melalui UNAR kita wujudkan legalitas dan tertip penggunaan spektrum frekwensi radio di Aceh" itu diharapkan mampu diimplementasikan dalam penanggulangan bencana alam atau non alam dapat optimal.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Langsa M Husein mengatakan, saat ini kegiatan amatir radio yang hadir dengan sistem komunikasi radio tetap bertahan di tengah lahirnya platform layanan komunikasi nirkabel dan akses internet seperti whatsapp, line, skype dan wechat.
"Ini suatu bukti bahwa radio masih tetap dinikmati. Karena itu, untuk meningkatkan silaturahmi Kepala Balmon Kelas II Banda Aceh perlu membuat organisasi radio di Langsa," kata M Husein.
M Husein menyampaikan, sesuai Permen Kominfo Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kegiatan Amatir Radio dan Komunikasi Radio Antar Penduduk pada pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa komunikasi radio adalah telekomunikasi dengan mempergunakan gelombang Radio.
Dirinya menjelaskan, radio merupakan alat untuk berkomunikasi jarak jauh sesuai dengan kata "telenya". Komunikasi adalah proses pengoveran pesan atau lambang dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan dapat merubah sikap, sifat pendapat dan perilaku.
Agar Komunikasi melalui media Radio komunikatif setelah komunikasi berlangsung menimbulkan satu kesamaan makna sesuai kata dasarnya "Communis".
"Maka dengan demikian terjadi perubahan pada diri komunikan yaitu cognitif, afektif dan conatif," demikian M. Husein.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Kelas II Banda Aceh Luthfi dalam laporannya menyampaikan, ujian negara amatir radio tersebut dilakukan untuk menetapkan tingkat kecakapan.
"Kemudian, juga untuk menentukan kecakapan itu digelar Ujian dgn Sistem Computer Asisted Test (CAT)," kata Luthfi dalam keterangan yang diterima di Banda Aceh, Minggu.
Kegiatan yang bertajuk "Melalui UNAR kita wujudkan legalitas dan tertip penggunaan spektrum frekwensi radio di Aceh" itu diharapkan mampu diimplementasikan dalam penanggulangan bencana alam atau non alam dapat optimal.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Langsa M Husein mengatakan, saat ini kegiatan amatir radio yang hadir dengan sistem komunikasi radio tetap bertahan di tengah lahirnya platform layanan komunikasi nirkabel dan akses internet seperti whatsapp, line, skype dan wechat.
"Ini suatu bukti bahwa radio masih tetap dinikmati. Karena itu, untuk meningkatkan silaturahmi Kepala Balmon Kelas II Banda Aceh perlu membuat organisasi radio di Langsa," kata M Husein.
M Husein menyampaikan, sesuai Permen Kominfo Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kegiatan Amatir Radio dan Komunikasi Radio Antar Penduduk pada pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa komunikasi radio adalah telekomunikasi dengan mempergunakan gelombang Radio.
Dirinya menjelaskan, radio merupakan alat untuk berkomunikasi jarak jauh sesuai dengan kata "telenya". Komunikasi adalah proses pengoveran pesan atau lambang dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan dapat merubah sikap, sifat pendapat dan perilaku.
Agar Komunikasi melalui media Radio komunikatif setelah komunikasi berlangsung menimbulkan satu kesamaan makna sesuai kata dasarnya "Communis".
"Maka dengan demikian terjadi perubahan pada diri komunikan yaitu cognitif, afektif dan conatif," demikian M. Husein.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022