Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan T Masrizal mengatakan penanganan banjir di kawasan Trumon Raya, Kabupaten Aceh Selatan, harus dilakukan menyeluruh, tidak boleh parsial atau terbagi-bagi.

"Penanganan banjir di Trumon Raya tidak boleh parsial, tetapi harus terintegrasi dengan melibatkan pemerintah daerah lainnya seperti Pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, dan Pemerintah Kota Subulussalam," kata T Masrizal di Aceh Selatan, Kamis.

Sebelumnya, banjir besar melanda kawasan Trumon Raya, meliputi Kecamatan Trumon Timur dan Trumon Tengah, Kabupaten Aceh Selatan. Selain merendam ratusan rumah penduduk, banjir tersebut juga melumpuhkan akses transportasi darat dari dan ke Medan, Sumatera Utara.

Menurut T Masrizal, banjir melanda kawasan Trumon Raya tersebut merupakan air kiriman dari hulu, yang masuk wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, melalui Sungai Alas. Banjir kiriman di kawasan Trumon Raya tersebut sudah terjadi sejak bertahun-tahun lamanya.

"Kalau banjir ini hanya ditangani Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, tetapi tidak dilakukan Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara, maupun muara sungai yang masuk wilayah Kabupaten Aceh Singkil, itu tidak menjawab permasalahan. Trumon Raya akan terus banjir jika di wilayah hulu dan muara sungai tidak ditangani," kata T Masrizal.

Mantan Camat Trumon Kabupaten Aceh Selatan itu mengatakan penanganan banjir Trumon Raya harus melibatkan pemerintah provinsi dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara. Penanganannya harus terintegrasi, sehingga banjir tersebut bisa dihentikan.

"Akar permasalahan banjir Trumon Raya ini ada di wilayah hulu. Saat saja menjabat camat, ada peringatan diri yang diletakkan di bawah jembatan. Ketika ketinggian air di bawah jembatan itu meningkat, banjir dipastikan melanda kawasan Trumon Raya empat jam kemudian," kata T Masrizal.

T Masrizal memberikan solusi penanganan banjir Trumon Raya tersebut di antaranya rehabilitasi kawasan hutan di wilayah hulu yang masuk daerah administrasi Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara. 

Kemudian, pengerukan alur sungai di wilayah hilir serta membuat cabang-cabang sungai guna mengurangi debit air, dan membangun bantaran sungai mencegah banjir. 

"Jika banjir di Trumon Raya tersebut terus terjadi, maka yang rugi adalah masyarakat yang mata pencaharian dari perkebunan sawit. Akibat banjir, perkebunan sawit terendam. Jika terancam berhari-hari, bunga sawit tidak bisa lagi menjadi buah yang akhirnya gagal panen," kata T Masrizal.
 

Pewarta: Muhammad HSA

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022