Setelah sempat surut dua hari, kini Kampung Balai, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang kembali terendam banjir luapan sungai masuk dari tanggul yang jebol.
"Kampung kami banjir lagi. Air sudah menggenangi halaman rumah," kata Sunardi (40) warga Dusun Matang Cengal, Kampung Balai, Sabtu.
Menurut Sunardi air sungai terpantau mulai masuk ke perkampungan sejak pukul 0ai6.00 WIB. Menjelang siang hingga sore air makin bertambah menggenangi badan jalan sedalam betis orang dewasa.
"Dusun kami selalu duluan kena imbas banjir karena dekat dengan DAS, ditambah lagi ada tanggul yang jebol," ucap Nardi.
Baca juga: Tanggul jebol, dua desa di Aceh Utara terendam banjir
Warga lainnya, Edi Susilo menuturkan banjir sudah kembali menggenangi Dusun 1 Marlempang dan Dusun Matang Cengal. Awalnya air masuk melalui parit saluran depan rumah lalu naik ke halaman. Air belum masuk rumah karena di bagian hilir itu banyak rumah panggung.
"Dua dusun tersebut merupakan zona merahnya banjir di Kampung Balai," kata dia.
Padahal, sebut Edi warga kaum ibu-ibu di Kampung Balai baru saja selesai beres-beres membersihkan rumah akibat banjir sepekan lalu, namun hari ini banjir sudah datang lagi. Mereka khawatir air bertambah pada malam hari saat warga tengah pulas tidur.
"Alhamdulillah sampai malam ini air belum ada masuk rumah. Cuma dari tadi sore hingga malam ini ada nambah dikit kira-kira 10 centimeter," akunya.
Baca juga: 360 hektare persawahan di Aceh Utara terendam banjir
Mewakili warga Kampung Balai dan sekitarnya tokoh pemuda ini berharap pemerintah daerah segera memikirkan cara membangun tanggul yang jebol di Desa Marlempang tersebut karena imbasnya ketika banjir belasan kampung di Kecamatan Bendahara menjadi 'bulan-bulanan' korban banjir.
"Solusinya tanggul jebol diperbaiki, sekarang lebarnya sudah satu jarak tiang listrik atau 50 meter," tukas Edi.
Kabid Darlog BPBD Aceh Tamiang Bambang Supriyanto membenarkan terjadi banjir lagi di wilayah permukiman Bendahara akibat permukaan air sungai naik. Namun begitu pihaknya sudah menyiagakan petugas di lokasi terdampak memantau perkembangan banjir.
Baca juga: Puluhan kubik sampah kayu hanyut terbawa banjir di bibir tanggul jebol sungai Aceh Tamiang
"Faktor air sungai kanan naik hari ini di hulu Bandar Pusaka karena dilaporkan ada turun hujan semalam tapi tidak deras," ujar Bambang.
Sebelumnya berdasarkan data laporan BPBD Aceh Tamiang per hari Jumat 27 Januari 2023 pukul 17.00 WIB atau sepekan pasca banjir menyebutkan, titik lokasi pengungsian di delapan kecamatan terdampak banjir sudah nihil. Sementara secara keseluruhan desa terendam banjir tinggal tersisa dua di Kecamatan Bendahara yakni, Kampung Cinta Raja dan Kampung Teluk Kemiri dengan ketinggian air 20-30 centimeter.
Menurut Bambang Supriyanto Kecamatan Bendahara menjadi wilayah terparah diterjang banjir imbas luapan sungai dari tanggul jebol seluas 50 meter di Desa Marlempang. Namun pihaknya memastikan tahun ini Aceh Tamiang akan mendapatkan kucuran dana dari BPBA Provinsi Aceh dan BNPB khusus untuk perbaikan tanggul jebol disejumlah titik.
"Satahu saya yang sudah disetujui dari BNPB sekitar Rp20 miliar untuk perbaikan tanggul jebol disejumlah titik sungai Aceh Tamiang. Kami juga telah membuat acuan telaah staf mengusulkan bantuan perahu ponton untuk pengerukan sungai yang dangkal," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Kampung kami banjir lagi. Air sudah menggenangi halaman rumah," kata Sunardi (40) warga Dusun Matang Cengal, Kampung Balai, Sabtu.
Menurut Sunardi air sungai terpantau mulai masuk ke perkampungan sejak pukul 0ai6.00 WIB. Menjelang siang hingga sore air makin bertambah menggenangi badan jalan sedalam betis orang dewasa.
"Dusun kami selalu duluan kena imbas banjir karena dekat dengan DAS, ditambah lagi ada tanggul yang jebol," ucap Nardi.
Baca juga: Tanggul jebol, dua desa di Aceh Utara terendam banjir
Warga lainnya, Edi Susilo menuturkan banjir sudah kembali menggenangi Dusun 1 Marlempang dan Dusun Matang Cengal. Awalnya air masuk melalui parit saluran depan rumah lalu naik ke halaman. Air belum masuk rumah karena di bagian hilir itu banyak rumah panggung.
"Dua dusun tersebut merupakan zona merahnya banjir di Kampung Balai," kata dia.
Padahal, sebut Edi warga kaum ibu-ibu di Kampung Balai baru saja selesai beres-beres membersihkan rumah akibat banjir sepekan lalu, namun hari ini banjir sudah datang lagi. Mereka khawatir air bertambah pada malam hari saat warga tengah pulas tidur.
"Alhamdulillah sampai malam ini air belum ada masuk rumah. Cuma dari tadi sore hingga malam ini ada nambah dikit kira-kira 10 centimeter," akunya.
Baca juga: 360 hektare persawahan di Aceh Utara terendam banjir
Mewakili warga Kampung Balai dan sekitarnya tokoh pemuda ini berharap pemerintah daerah segera memikirkan cara membangun tanggul yang jebol di Desa Marlempang tersebut karena imbasnya ketika banjir belasan kampung di Kecamatan Bendahara menjadi 'bulan-bulanan' korban banjir.
"Solusinya tanggul jebol diperbaiki, sekarang lebarnya sudah satu jarak tiang listrik atau 50 meter," tukas Edi.
Kabid Darlog BPBD Aceh Tamiang Bambang Supriyanto membenarkan terjadi banjir lagi di wilayah permukiman Bendahara akibat permukaan air sungai naik. Namun begitu pihaknya sudah menyiagakan petugas di lokasi terdampak memantau perkembangan banjir.
Baca juga: Puluhan kubik sampah kayu hanyut terbawa banjir di bibir tanggul jebol sungai Aceh Tamiang
"Faktor air sungai kanan naik hari ini di hulu Bandar Pusaka karena dilaporkan ada turun hujan semalam tapi tidak deras," ujar Bambang.
Sebelumnya berdasarkan data laporan BPBD Aceh Tamiang per hari Jumat 27 Januari 2023 pukul 17.00 WIB atau sepekan pasca banjir menyebutkan, titik lokasi pengungsian di delapan kecamatan terdampak banjir sudah nihil. Sementara secara keseluruhan desa terendam banjir tinggal tersisa dua di Kecamatan Bendahara yakni, Kampung Cinta Raja dan Kampung Teluk Kemiri dengan ketinggian air 20-30 centimeter.
Menurut Bambang Supriyanto Kecamatan Bendahara menjadi wilayah terparah diterjang banjir imbas luapan sungai dari tanggul jebol seluas 50 meter di Desa Marlempang. Namun pihaknya memastikan tahun ini Aceh Tamiang akan mendapatkan kucuran dana dari BPBA Provinsi Aceh dan BNPB khusus untuk perbaikan tanggul jebol disejumlah titik.
"Satahu saya yang sudah disetujui dari BNPB sekitar Rp20 miliar untuk perbaikan tanggul jebol disejumlah titik sungai Aceh Tamiang. Kami juga telah membuat acuan telaah staf mengusulkan bantuan perahu ponton untuk pengerukan sungai yang dangkal," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023