Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya mencatat prevalensi stunting di daerah setempat turun drastis yakni dari angka 33,6 persen pada 2021 menjadi 19,9 persen pada tahun 2022.

“Hasil Surve Status Gizi Indonesia (SSGI) resmi dari pusat prevalensi  angka stunting kita berada di 19,9 persen,” kata Kasie kesga dan gizi masyarakat Dinas Kesehatan Aceh Jaya, Nurfajryaty di Calang, Kamis.

Ia menjelaskan penurunan angka stunting tersebut tidak terlepas dari kerja sama dengan semua pihak secara terintegrasi yang tergabung dalam Gerakan Bangkit Generasi Aceh Jaya (Gerbang Raja).

“Jadi semua SKPK dalam Kabupaten Aceh Jaya mempunyai wewenang sendiri dalam menangani stunting di Aceh Jaya baik secara penanganan secara sensitive maupun spesifik. Dinas Kesehatan lebih penanganan spesifik yaitu penanganan secara langsung,” katanya.

Selain dari membentuk Gerakan Bangkit Generasi Aceh Jaya (Gerbang Raja), dalam tiga tahun terakhir pihaknya intens melaksanakan program Rumoh Gizi Gampong (RGG) di setiap Gampong yang ada di Aceh Jaya.

“Program penanganan untuk anak gizi buruk dengan balita sakit, dan pembentukan di setiap Puskesmas itu tim penanganan gizi buruk terintegrasi,” katanya

Nurfajryaty menyampaikan Ketua PKK Aceh Jaya juga menerima penghargaan dari Ketua PKK Provinsi Aceh karena Aceh Jaya menjadi Kabupaten yang terbaik prevalensi penurunan angka stunting se-Aceh, sebelumnya juga mendapatkan penghargaan dari BKKBN.

Data hingga Desember 2022 jumlah anak stunting di Aceh Jaya ada sebanyak 766 orang anak dan ditarget pada tahun 2024 turun sebagaimana target nasional yaitu 14 persen.

 

Pewarta: Arif Hidayat

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023