Balai Bahasa Provinsi Aceh menyebut bahasa Gayo mengalami kemunduran penutur berdasarkan kajian yang dilakukan.

Perwakilan Balai Bahasa Provinsi Aceh  Umar Solikhan, Kamis, mengatakan agar  bahasa Gayo tidak sampai ke tahap kritis dan terancam punah maka perlu segera dilakukan program revitalisasi bahasa daerah.

"Kita akan menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu dengan melibatkan tiga kabupaten yaitu, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Kabupaten Gayo Lues," kata Umar Solikhan dalam pertemuan dengan Pj Bupati Bener Meriah Haili Yoga di Aula Setdakab setempat.

Menurutnya festival tersebut akan melibatkan para pelajar mulai tingkat SD dan SMP dengan materi lomba seperti  mendogeng, menulis, membaca puisi, menulis cerpen, berpidato, tembang tradisi, dan stand up comedy.

Umar Solikhan menyampaikan bahwa penyelenggaraan program perlindungan bahasa daerah yaitu dengan revitalisasi telah menjadi program prioritas Kemendikbud sejak tahun 2022 dengan peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-17.

"Mari segera kita realisasikan program ini. Revitalisasi Bahasa Daerah Gayo dalam kegiatan festival tunas bahasa ibu yang akan dilaksanakan tahun 2023 ini," ujarnya.

Pj Bupati Bener Meriah Haili Yoga dalam hal ini juga menyambut baik program yang digagas oleh Kemendikbud RI tersebut.

Haili Yoga juga menyatakan siap mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan Festival Tunas Bahasa Ibu.

"Kita juga telah menjalankan program yang mendukung pelestarian budaya lokal seperti program Sekulah Belangi (Sekolah Indah), dan hari memakai baju kerawang Gayo. Nanti kita garap juga program literasi yang isinya budaya dan kesenian Gayo," kata Haili Yoga.

 

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023