Anggota DPR RI asal Aceh Rafly Kande meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan reformasi guna memperkuat sistem di perbankan terkhusus pada BUMN perbankan syariah.
"Kita minta Menteri BUMN Erick Thohir agar menempatkan orang-orang yang tepat dalam melakukan reformasi sistem perbankan ke depan," kata Rafly Kande, di Banda Aceh, Jumat.
Menurut Anggota Komisi VI yang membidangi BUMN ini mengatakan, perlu didalami adakah unsur kelalaian manajemen yang menyebabkan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk mengalami gangguan sistem yang berdampak pada terhentinya pelayanan pada awal pekan ini.
Baca juga: Dirut BSI sampaikan seluruh layanan perbankan BSI sudah normal
Akibatnya, masyarakat Aceh sebagai nasabah terbesar BSI sudah sangat kecewa, sehingga banyak yang meminta pengembalian bank konvensional ke daerah yang menerapkan sistem keuangan syariah tersebut.
"Masyarakat sudah meminta untuk mengembalikan bank konvensional dengan membuat ruang diskusi bersama pakar akademisi, pakar ekonomi, praktisi bisnis, ulama dan pejabat Pemerintah Aceh," ujarnya.
Menurut dia, permasalahan ini bisa lebih cepat teratasi apabila pemerintah turut membantu menyelesaikannya. Karena, pemerintah memiliki lembaga yang lengkap.
"Pemerintah punya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). Sehingga, pencarian solusi lebih efektif," demikian Rafly Kande.
Baca juga: Erick Thohir ungkap ada serangan ke sistem BSI, perlu perkuat keamanan IT
Sebelumnya, layanan BSI sempat tidak dapat diakses sejak Senin (8/5), masalah ini telah memberikan dampak kepada masyarakat Aceh yang mayoritasnya merupakan nasabah BSI.
Terkait gangguan layanan itu, BSI sebelumnya menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan pemeliharaan sistem, sehingga untuk sementara waktu layanan tidak bisa diakses nasabah.
Namun, layanan khusus untuk mobile banking BSI sudah aktif atau pulih kembali, sedangkan terhadap layanan kantor cabang dan ATM sudah dapat diakses masyarakat sejak dua hari lalu.
Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu (10/5) di Labuhan Bajo mengeluarkan pernyataan dengan meminta BSI untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat termasuk memperbaiki kualitas keamanan IT agar gangguan terhadap aplikasi atau mobile banking dan jaringan BSI tidak terulang kembali. Pemerintah pusat dan daerah, khususnya di Aceh, sudah melakukan kebijakan yang berpihak untuk pengembangan perbankan syariah, sehingga hal itu tak boleh disia-siakan oleh manajemen BSI.
"Tentu tidak cukup keberpihakan, tidak cukup juga kinerja yang makin bagus, tetapi pelayanan yang harus ditingkatkan," katanya.
Baca juga: Itjen Kemenag harap insiden BSI down tak rugikan jamaah calon haji
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Kita minta Menteri BUMN Erick Thohir agar menempatkan orang-orang yang tepat dalam melakukan reformasi sistem perbankan ke depan," kata Rafly Kande, di Banda Aceh, Jumat.
Menurut Anggota Komisi VI yang membidangi BUMN ini mengatakan, perlu didalami adakah unsur kelalaian manajemen yang menyebabkan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk mengalami gangguan sistem yang berdampak pada terhentinya pelayanan pada awal pekan ini.
Baca juga: Dirut BSI sampaikan seluruh layanan perbankan BSI sudah normal
Akibatnya, masyarakat Aceh sebagai nasabah terbesar BSI sudah sangat kecewa, sehingga banyak yang meminta pengembalian bank konvensional ke daerah yang menerapkan sistem keuangan syariah tersebut.
"Masyarakat sudah meminta untuk mengembalikan bank konvensional dengan membuat ruang diskusi bersama pakar akademisi, pakar ekonomi, praktisi bisnis, ulama dan pejabat Pemerintah Aceh," ujarnya.
Menurut dia, permasalahan ini bisa lebih cepat teratasi apabila pemerintah turut membantu menyelesaikannya. Karena, pemerintah memiliki lembaga yang lengkap.
"Pemerintah punya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). Sehingga, pencarian solusi lebih efektif," demikian Rafly Kande.
Baca juga: Erick Thohir ungkap ada serangan ke sistem BSI, perlu perkuat keamanan IT
Sebelumnya, layanan BSI sempat tidak dapat diakses sejak Senin (8/5), masalah ini telah memberikan dampak kepada masyarakat Aceh yang mayoritasnya merupakan nasabah BSI.
Terkait gangguan layanan itu, BSI sebelumnya menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan pemeliharaan sistem, sehingga untuk sementara waktu layanan tidak bisa diakses nasabah.
Namun, layanan khusus untuk mobile banking BSI sudah aktif atau pulih kembali, sedangkan terhadap layanan kantor cabang dan ATM sudah dapat diakses masyarakat sejak dua hari lalu.
Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu (10/5) di Labuhan Bajo mengeluarkan pernyataan dengan meminta BSI untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat termasuk memperbaiki kualitas keamanan IT agar gangguan terhadap aplikasi atau mobile banking dan jaringan BSI tidak terulang kembali. Pemerintah pusat dan daerah, khususnya di Aceh, sudah melakukan kebijakan yang berpihak untuk pengembangan perbankan syariah, sehingga hal itu tak boleh disia-siakan oleh manajemen BSI.
"Tentu tidak cukup keberpihakan, tidak cukup juga kinerja yang makin bagus, tetapi pelayanan yang harus ditingkatkan," katanya.
Baca juga: Itjen Kemenag harap insiden BSI down tak rugikan jamaah calon haji
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023