Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh menyebut saat ini banyak kabupaten/kota di provinsi itu yang mulai mengusulkan varietas lokal untuk menjadi unggulan nasional ke Kementerian Pertanian RI, dan diharapkan menjadi peluang pengembangan ekonomi baru bagi masyarakat.

“Sudah banyak pemerintah kabupaten/kota yang mengupayakan untuk pelepasan varietas lokal saat ini, dan ini adalah plasma nutfah yang ingin dilestarikan dan juga kita komersilkan,” kata Kepala UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Distanbun Aceh Habiburrahman di Banda Aceh, Jumat.

Ia menjelaskan pada tahun 2022, ada tiga varietas lokal tanaman di Aceh yang menjadi unggulan nasional, yaitu petai Aceh Rayeuk, Kopi Arabica Gayo 3 dan Jengkol Lembah Kuali. Tiga komoditi tanaman itu sudah menerima surat keputusan pelepasan varietas unggulan nasional (VUN) dari Kementan RI.

Baca juga: Produksi benih padi di Aceh turun pada semester I 2023, dampak El Nino

Untuk tahun ini, kata Habib, ada beberapa varietas lokal yang sedang menunggu waktu pelepasan varietas, yang umumnya sudah memiliki tanda daftar varietas tanaman, seperti Durian Duri Mas dari Aceh Jaya, Durian Kaloy dari Aceh Tamiang, Alpukat Assifa dari Sabang, Cabai Rawit Gunancing asal Aceh Tengah, padi lokal Simodede asal Simeulue.

“Durian Kaloy dan Durian Duri Mas ini kemungkinan dalam September atau Oktober (2023) sudah sidang, berarti sudah selesai," katanya.

Kemudian, lanjut dia, ada juga komoditi Salak Sabang yang sudah selesai sidang dan sedang pada tahapan masa sanggah hingga 31 Juli 2023. Jika tidak ada yang menyanggah, maka diperkirakan pada Agustus 2023 Salak Sabang akan mendapatkan surat keputusan VUN dari Kementan RI.

“Jadi ini suatu kebanggaan bagi Aceh, Aceh sudah ada Salak Sabang yang varietasnya legal, resmi, dan bisa dibudidayakan di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, ada juga daerah yang sedang mengajukan usulan pelepasan varietas lain, seperti komoditi cengkeh Sabang, kemudian juga Aceh Jaya yang beberapa waktu lalu menggelar Festival Durian Traveles bersama Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, yang pada akhirnya mengusulkan sebanyak 15 varietas daerah itu untuk dijadikan varietas unggulan nasional.

“Bagaimana hari ini Aceh Jaya sudah menjadi pioner durian di Aceh, mampu mengalahkan daerah-daerah lain,” ujarnya.

Menurut, Habib menjelaskan dengan adanya pelepasan varietas komoditi tersebut maka tanaman ini sudah mendapat jaminan dari pemerintah, dan varietas lokal Aceh ini juga sudah terangkat menjadi salah satu varietas unggul nasional.

Sehingga, kata dia, semua daerah di seluruh Tanah Air sudah bisa membudidayakan tanaman tersebut sehingga memberi keuntungan lebih secara ekonomi bagi petani.

“Ketika sudah varietas unggul nasional maka mutu sudah terjamin dan asal muasal juga sudah jelas, dan upaya plasma nutfah bisa kita lestarikan, dan juga bisa dikomersilkan, artinya ada nilai tambah yang didapatkan oleh petani kita,” ujarnya.

Baca juga: Miliki dua varietas unggulan, Sabang terus kembangkan potensi agrowisata

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023