Sebagai bank pembangunan daerah, Bank Aceh Syariah (BAS) berkomitmen terus memberikan support kepada pelaku UMKM ayam petelur dalam upaya menjaga pasokan untuk daerah sendiri.

"Bank Aceh terus memberikan support kepada pelaku UMKM di Aceh, salah satunya dengan memberikan kemudahan akses permodalan kepada mereka, termasuk pelaku usaha yang menjaga pasokan telur ayam," kata Kepala Bidang Komunikasi Korporasi Bank Aceh, Riza Syahputra, di Banda Aceh, Selasa.

Riza menyebutkan, salah seorang pelaku usaha ayam petelur yang telah dibantu yakni Maulidi asal Kabupaten Aceh Jaya yang kini telah  berhasil memproduksi pakan ayam sendiri.

"Saat ini, populasi ayam di tempat usaha Maulidi sekitar 1.100 ekor. Per harinya, sekitar 90 persen dari jumlah ayam tersebut meneteskan telur," ujar Riza.

Baca juga: Bank Aceh tingkatkan inklusi keuangan dengan program Laku Pandai

Maulidi adalah satu-satunya peternak ayam petelur di Gampong Ceuraceu, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya. Bisnis ini dimulai Maulidi pada Januari 2022. 

Maulidi menjelaskan, usahanya itu dimulai pertama di atas lahan pribadi di kawasan Gampong Ceuraceu, terletak sekitar 25 kilometer dari Keude Teunom (kawasan perdagangan di Aceh Jaya).
 

Kata Maulidi, telur-telur dari kandangnya itu sering tak sampai ke Keude Teunom. Setiap hari, telur hasil panen itu disebar untuk masyarakat di Kecamatan Pasie Raya. Jika ada lebih, barulah telur-telur itu dijual ke warung di wilayah di Keude Teunom. 

Maulidi mengaku, ia tertarik berbisnis ayam petelur setelah melihat usaha yang sama milik kerabatnya saat kuliah. Setelah mengantongi titel sarjana teknik mesin, dia mencoba bisnis yang sama dengan modal sendiri. 

Dia memulai usaha itu dengan membuat kandang ayam dan mengisi kandang besar itu perlahan-perlahan, sesuai dengan isi kantong. Kandang itu sendiri dapat menampung lebih dari 1.600 ekor. Tetapi di awal, ia hanya mampu mengisi kandang itu dengan 500 ekor ayam. 

Total modal yang dihabiskan untuk membeli ayam, vaksin, obat-obatan, dan pakan, di luar biaya pembuatan kandang, mencapai Rp100 juta lebih.

Kemudian, usahanya menjadi lebih ringan setelah ayam-ayam itu menghasilkan dan telur untuk dijual ke masyarakat setempat. Uang hasil penjualan telur itu kemudian digunakannya untuk membeli pakan yang diproduksi. 

“Keinginan saya sederhana. Saya hanya ingin masyarakat kita tidak lagi bergantung dengan pasokan telur dari luar,” kata Maulidi.

Tidak banyak bantuan yang diperoleh Maulidi untuk mengembangkan usaha ini. Selain dari kerabat, dia mendapatkan bantuan modal dari Bank Aceh. 

Selain prosesnya cepat, angsurannya juga relatif lebih murah. Bantuan modal yang dia peroleh dari Bank Aceh digunakan untuk membeli pakan ayam dan membeli mesin perontok jagung.

“Bank Aceh juga memberikan banyak masukan positif terkait pengelolaan usaya yang saya jalani,” ujarnya.

Maulidi bertekad untuk membuat sendiri pakan ayam yang saat ini tergolong sulit didapatkan. Pernah, beberapa waktu lalu, pakan ayam yang dipesannya telat sampai. 

Akibatnya, Maulidi terpaksa mengurangi jatah makan ayam dan itu mengakibatkan produksi ayam berkurang hingga 50 persen. 

Maulidi mendapat satu pelajaran penting dari kejadian itu, akhirnya ia harus memproduksi sendiri pakan ayam. Apalagi, di Aceh Jaya, semua bahan baku pembuatan pakan tersedia. 

Dengan memproduksi sendiri pakan ayam, Maulidi yakin dapat menjual telur ayam lebih murah dan membeli jagung dari petani dengan harga lebih tinggi. 

Saat ini, Maulidi mempekerjakan dua orang. Mereka bertugas untuk membersihkan kandang dari kotoran ayam. Untuk mengantisipasi bau tidak sedap dan hama lalat, ia menggunakan obat khusus.
 
Untuk bisa memproduksi pakan ayam sendiri, dirinya juga berencana menambah beberapa mesin lain. Terutama mesin untuk membentuk pakan ayam seukuran biji kemiri. 

“Sebagai bank daerah, Bank Aceh telah membantu masyarakat Aceh untuk memutus ketergantungan pada telur dari Medan,” demikian Maulidi.

Baca juga: Bank Aceh tingkatkan inklusi keuangan dengan program Laku Pandai

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023