Satuan Tugas (Satgas) Pusat Unggulan Produksi Lestari (PUPL) menyatakan siap membantu 1.000 petani sawit di Kabupaten Aceh Timur mewujudkan program sawit keberlanjutan.
Koordinator Satgas PUPL Ibrahim di Aceh Timur, Jumat, mengatakan pihaknya segera menyosialisasikan program sawit keberlanjutan kepada 1.000 petani sawit di Kabupaten Aceh Timur.
“Kami mengajak penyuluh serta petani pelopor memberikan pemahaman tentang sawit berkelanjutan kepada petani dan masyarakat,” kata Ibrahim yang juga Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh Timur.
Pernyataan tersebut disampaikan Ibrahim pada pelatihan pelatih kelapa sawit berkelanjutan dan sosialisasi sawit tanpa tanpa deforestasi, tanpa gambut, dan tanpa eksploitasi kepada 45 penyuluh.
Pembentukan Satgas PUPL diprakarsai Pemkab Aceh Timur dengan DPRK Aceh Timur, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) III Wilayah Aceh, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Aceh, Yayasan Inisiatif Dagang Hijau, Forum Konservasi Leuser dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Timur.
Ia mengatakan Pemerintah Aceh telah meluncurkan peta jalan pengembangan kelapa sawit berkelanjutan RSPO-ISPO. Peta jalan ini menjadi tonggak penting untuk mencapai produksi sawit Aceh yang berkelanjutan, bebas deforestasi serta ramah lingkungan.
"Pelatihan ini adalah fondasi atau langkah awal untuk mencapai target tersebut sehingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani kita," katanya.
Sementara, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Timur M Khairurradi mengatakan komoditas sawit merupakan bagian integral dari ekonomi global sekaligus berperan penting dalam perekonomian nasional.
"Komoditas sawit ini telah menjadi industri dan berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja produktif dan kesempatan kerja, ketahanan pangan, ketahanan energi, serta barang konsumsi," katanya.
Menurut dia, tantangan terbesar sekarang ini adalah bagaimana meningkatkan volume dan nilai sawit serta komoditas unggulan Aceh Timur sebagai basis pertumbuhan ekonomi, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan petani.
"Dari data yang ada, Aceh Timur memiliki potensi meningkatkan produksi sawit tanpa harus membuka lahan baru, apalagi sampai merusak kawasan hutan," kata M Khairurradi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Koordinator Satgas PUPL Ibrahim di Aceh Timur, Jumat, mengatakan pihaknya segera menyosialisasikan program sawit keberlanjutan kepada 1.000 petani sawit di Kabupaten Aceh Timur.
“Kami mengajak penyuluh serta petani pelopor memberikan pemahaman tentang sawit berkelanjutan kepada petani dan masyarakat,” kata Ibrahim yang juga Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh Timur.
Pernyataan tersebut disampaikan Ibrahim pada pelatihan pelatih kelapa sawit berkelanjutan dan sosialisasi sawit tanpa tanpa deforestasi, tanpa gambut, dan tanpa eksploitasi kepada 45 penyuluh.
Pembentukan Satgas PUPL diprakarsai Pemkab Aceh Timur dengan DPRK Aceh Timur, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) III Wilayah Aceh, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Aceh, Yayasan Inisiatif Dagang Hijau, Forum Konservasi Leuser dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Timur.
Ia mengatakan Pemerintah Aceh telah meluncurkan peta jalan pengembangan kelapa sawit berkelanjutan RSPO-ISPO. Peta jalan ini menjadi tonggak penting untuk mencapai produksi sawit Aceh yang berkelanjutan, bebas deforestasi serta ramah lingkungan.
"Pelatihan ini adalah fondasi atau langkah awal untuk mencapai target tersebut sehingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani kita," katanya.
Sementara, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Timur M Khairurradi mengatakan komoditas sawit merupakan bagian integral dari ekonomi global sekaligus berperan penting dalam perekonomian nasional.
"Komoditas sawit ini telah menjadi industri dan berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja produktif dan kesempatan kerja, ketahanan pangan, ketahanan energi, serta barang konsumsi," katanya.
Menurut dia, tantangan terbesar sekarang ini adalah bagaimana meningkatkan volume dan nilai sawit serta komoditas unggulan Aceh Timur sebagai basis pertumbuhan ekonomi, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan petani.
"Dari data yang ada, Aceh Timur memiliki potensi meningkatkan produksi sawit tanpa harus membuka lahan baru, apalagi sampai merusak kawasan hutan," kata M Khairurradi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023