Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan sebanyak 75 ton bantuan benih padi dan mesin pompa air kepada petani di Kabupaten Aceh Tamiang dalam menghadapi ancaman musim kering sekaligus mengantisipasi dampak kedaruratan pangan akibat pengaruh El Nino.

Bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dan benih tahap awal ini diserahkan Pj Bupati Aceh Tamiang Asra didampingi Kepala Distanakbun Yunus kepada kelompok tani yang tersebar di tiga kecamatan, Karang Baru, Manyak Payed dan Bendahara.

“Manfaatkan bantuan alsintan dan benih ini semaksimal mungkin dan rawat seperti kita membeli sendiri agar ada kesadaran untuk menjaganya,” kata Asra usai menyalurkan alsintan di Aceh Tamiang, Rabu (29/5). 

Menurut Asra, pengadaan barang sektor pertanian ini merupakan usulan daerah ke pemerintah pusat sejak tahun lalu. Bantuan yang diusulkan harus disesuaikan dengan kebutuhan petani untuk pengelolaan lahan darat mapun areal persawahan produktif.

“Dalam hal ini pemerintah daerah hanya memfasilitasi, semua proses dan hasil kembali ke petani,” kata Asra.

Kepala Distanakbun Aceh Tamiang Yunus mengatakan bantuan yang diserahkan hari ini berupa lima unit mesin pompa air ukuran 4 inci dan 10 ton benih padi dari total  75 ton. Sementara 65 ton benih padi sisanya masih berada di Dirjen akan disalurkan kembali.

“Jadi pusat (Kementan) masih terutang benih 65 ton lagi. Bantuan ini diberikan sesuai dengan kebutuhan kelompok tani yang memiliki sumber air agar bisa mengejar target tanam,” ujar Yunus.

Pihaknya menjelaskan, dua item bantuan tersebut berasal dari dua Dirjen yakni, mesin pompa air Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), sedangkan bantuan benih padi dari Dirjen Ketahanan Pangan.

Sementara, kata Yunus, bantuan yang akan menyusul disalurkan oleh Pj Bupati Aceh Tamiang yaitu 45 unit mesin air ukuran 3 inci, 10 unit traktor roda dua tipe singkal kemudian 10 unit traktor roda dua tipe rotary.

“Barangnya sudah sampai di Aceh Tamiang, penyerahan dilakukan dalam waktu dekat,” katanya.

Lebih, lanjut Yunus, menguraikan manfaat dari bantuan traktor jenis singkal khusus untuk mengolah tanah sawah (berair), sementara traktor rotary lebih banyak digunakan untuk perladangan mengolah lahan kering.

Alsintan ini diprioritaskan untuk petani yang tergabung dalam kelompok. Dari penyaluran hingga penggunaan alat tersebut akan diawasi oleh tim monitoring langsung dari Kementan, dinas setempat dan TNI-AD sebagai pendamping.

“Yang paling penting clue (petunjuknya), setelah alsintan ini diserahkan oleh pemda ke kelompok tani, maka petani wajib langsung gunakan, pasang, isi air, olah tanah dan tanam,” kata Yunus.

“Bantuan ini dalam rangka antisipasi menghadapi musim kemarau panjang dampak el nino dalam upaya mencegah darurat pangan di daerah,” ujarnya, menambahkan.

Baca juga: Polisi jerat pasal TPPU pada kasus narkoba Caleg Aceh Tamiang

Pewarta: Dede Harison

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024