Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah menggelar rapat teknis pengendalian inflasi di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, bersama kepala daerah empat kabupaten yakni Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara. 

"Saya minta kita itu rajin melihat ke lapangan, jangan hanya terima angka-angka saja di atas meja," kata Bustami Hamzah di Aceh Tengah, Selasa.

Ia menjelaskan setiap saat pemerintah harus hadir memastikan harga pasar tetap terkendali demi menekan inflasi. 

Khusus untuk Aceh Tengah, kata Bustami, merupakan daerah produksi pertanian, maka Pemkab setempat perlu mengatur pendistribusian hasil panen agar tidak langsung dijual ke luar daerah. 

"Di Aceh Tengah hanya dua komoditi yang naik, yaitu cabai dan bawang merah, ini pemerintah harus menyediakan. Di sisi lain kita lihat bahwa ini daerah produksi, pemerintah harus mengatur agar cabe ini jangan langsung dibawa ke luar," ujarnya. 

Selain menggelar rapat teknis Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah juga berkesempatan meninjau langsung kondisi pasar tradisional di Takengon. 

Dari kunjungannya tersebut, lanjut dia, daya beli masyarakat di Aceh Tengah saat ini masih tergolong baik. 

"Daya beli masyarakat masih baik. Kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi kita juga di triwulan pertama 4,82 dibandingkan 2023 itu 4,21 berarti kan ada kenaikan. Jadi ini yang harus kita kendalikan, harga-harga jangan terlampau naik, tapi kita di sini hanya dua komoditi yang harus kita kendalikan, saya pikir Pak Bupati pasti bisa," ujarnya. 

Sementara itu, Pj Bupati Aceh Tengah T Mirzuan mengatakan pihaknya juga akan terus melakukan langkah-langkah serius dalam upaya pengendalian inflasi daerah. 

Hal itu mulai dari pembinaan kelompok tani hingga pengendalian harga pasar termasuk menggelar pasar murah dan melakukan studi tiru ke daerah lain. 

"Kita sudah melakukan studi tiru sampai ke Medan, itu tentang sistem pasar keliling. Ini sedang kita evaluasi dan mungkin akan kita terapkan di sini," katanya.

Baca juga: Pj Bupati panen jagung di Mulie Jadi Aceh Tengah, upaya tekan inflasi

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024