Pusat Riset Komunikasi Pemasaran, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kita Kreatif) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menyatakan perlunya evaluasi aspek pariwisata halal di Aceh menyusul pasang surutnya kunjungan wisata mancanegara ke Aceh.
"Kami juga sedang melakukan riset untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola kunjungan ini," kata Ketua Pusat Riset Kita Kreatif USK, Meldi Kusuma, di Banda Aceh, Sabtu.
Meldi mengatakan, berdasarkan data Dinas Pariwisata Aceh, catatan tertinggi kunjungan wisman ke Aceh tahun ini terjadi pada Februari dengan jumlah 4.454 orang, meningkat 86,4 persen dari Januari hanya 2.389 orang.
Namun, jumlah wisman ke Aceh turun drastis 66,9 persen menjadi 1.473 wisman pada Maret. Lalu, April mengalami peningkatan sebesar 83,6 persen menjadi 2.704 wisman, tetapi kembali menurun 23,4 persen pada Mei yaitu 2.070 wisman.
"Lalu, Bulan Juni kembali menunjukkan sedikit perbaikan dengan kenaikan 3,7 persen menjadi 2.146 wisman dibandingkan Mei 2024," ujarnya.
Menyikapi tantangan ini, Meldi menyampaikan, Pusat Riset Kita Kreatif USK telah mengambil langkah proaktif dengan membuka jaringan kolaborasi dengan Universiti Malaysia Sabah (UMS), diharapkan dapat melahirkan inovasi yang berkontribusi bagi pengembangan pariwisata halal berkelanjutan di Aceh.
"Dengan adanya evaluasi berbasis riset dan strategi kolaboratif yang sedang dikembangkan, diharapkan pariwisata halal Aceh dapat kembali stabil dan berkembang, memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah ini," kata Meldi.
Sementara itu, Dekan Fakultas Bisnis, Ekonomi, dan Akuntansi UMS, Mohd Rahimie, menyampaikan pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam pengembangan pariwisata halal.
Apalagi, Aceh memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata halal, dan yang diperlukan saat ini adalah strategi terintegrasi dan berkelanjutan untuk menstabilkan serta meningkatkan kunjungan wisman.
Dalam kesempatan ini, Senior Lecturer in Marketing and Branding UMS, Suddin Ladda menambahkan, inovasi dalam manajemen pemasaran pariwisata halal sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan yang ada.
"Maka, kolaborasi internasional seperti ini dapat membuka wawasan baru dalam pengembangan sektor pariwisata halal Aceh," demikian Suddin Ladda.
Baca juga: Tim USK Banda Aceh beri pendampingan masyarakat kembangkan pariwisata
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Kami juga sedang melakukan riset untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola kunjungan ini," kata Ketua Pusat Riset Kita Kreatif USK, Meldi Kusuma, di Banda Aceh, Sabtu.
Meldi mengatakan, berdasarkan data Dinas Pariwisata Aceh, catatan tertinggi kunjungan wisman ke Aceh tahun ini terjadi pada Februari dengan jumlah 4.454 orang, meningkat 86,4 persen dari Januari hanya 2.389 orang.
Namun, jumlah wisman ke Aceh turun drastis 66,9 persen menjadi 1.473 wisman pada Maret. Lalu, April mengalami peningkatan sebesar 83,6 persen menjadi 2.704 wisman, tetapi kembali menurun 23,4 persen pada Mei yaitu 2.070 wisman.
"Lalu, Bulan Juni kembali menunjukkan sedikit perbaikan dengan kenaikan 3,7 persen menjadi 2.146 wisman dibandingkan Mei 2024," ujarnya.
Menyikapi tantangan ini, Meldi menyampaikan, Pusat Riset Kita Kreatif USK telah mengambil langkah proaktif dengan membuka jaringan kolaborasi dengan Universiti Malaysia Sabah (UMS), diharapkan dapat melahirkan inovasi yang berkontribusi bagi pengembangan pariwisata halal berkelanjutan di Aceh.
"Dengan adanya evaluasi berbasis riset dan strategi kolaboratif yang sedang dikembangkan, diharapkan pariwisata halal Aceh dapat kembali stabil dan berkembang, memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah ini," kata Meldi.
Sementara itu, Dekan Fakultas Bisnis, Ekonomi, dan Akuntansi UMS, Mohd Rahimie, menyampaikan pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam pengembangan pariwisata halal.
Apalagi, Aceh memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata halal, dan yang diperlukan saat ini adalah strategi terintegrasi dan berkelanjutan untuk menstabilkan serta meningkatkan kunjungan wisman.
Dalam kesempatan ini, Senior Lecturer in Marketing and Branding UMS, Suddin Ladda menambahkan, inovasi dalam manajemen pemasaran pariwisata halal sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan yang ada.
"Maka, kolaborasi internasional seperti ini dapat membuka wawasan baru dalam pengembangan sektor pariwisata halal Aceh," demikian Suddin Ladda.
Baca juga: Tim USK Banda Aceh beri pendampingan masyarakat kembangkan pariwisata
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024