Bank Indonesia menyebut Aceh memiliki potensi yang besar terhadap pengembangan ekonomi hijau (green economy), sehingga kemudian akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi baru dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tanah Rencong itu.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh Rony Widijarto di Banda Aceh, Kamis, mengatakan saat ini sektor perbankan juga sedang melirik ke arah ekonomi hijau, karena negara juga berkewajiban kontribusi dalam pengurangan emisi karbon guna mendukung ekonomi hijau.

“Investasi di Aceh juga akan lebih menarik, tidak hanya pertumbuhan ekonomi tapi juga mempertimbangkan dengan aspek lingkungan dan ekonomi berkelanjutan,” ujarnya dalam acara Aceh Economic Forum (AEF) tentang peluang dan tantangan terkait green economy sebagai new source of growth di Aceh.

Bank Indonesia menilai ekonomi hijau ini bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang, membuka lapangan kerja baru, menjaga biodiversitas Aceh, menjaga kualitas ekosistem dan memitigasi risiko perubahan iklim.

Ia menjelaskan, tantangan struktural di Aceh saat ini terkait hilirisasi dalam meningkatkan nilai tambah serta menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru akan sangat relevan dengan prospek ekonomi hijau, baik dari produk maupun pembiayaan.

Ada beberapa sektor potensial ekonomi hijau di Tanah Rencong itu seperti pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Apalagi sektor primer ini merupakan yang paling besar yang berkontribusi untuk PDRB Aceh, mencapai 30,71 persen.

“Kita lihat banyak upaya-upaya yang bagaimana mendorong produktivitas pertanian, dengan terus memastikan aspek lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya.

Selanjutnya, potensi sumber energi hijau (green energy) atau energi terbarukan yang juga cukup besar di provinsi paling barat Indonesia itu, potensi perikanan berkelanjutan (sustainable fishing), hingga ekowisata (eco-tourism).

“Kita punya Taman Nasional Gunung Leuser dengan keanekaragaman hayati. Kemudian kita ada pantai yang bagus juga, ini semua menjadi potensi ekowisata dan masyarakat sekitar mendapat manfaatnya,” ujarnya.

Baca juga: Aceh perlu jaga empat program utama pertanian untuk ketahanan pangan

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024