Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh mengedukasi sekaligus mengajak para siswa di provinsi paling barat Indonesia itu untuk bijak dalam menggunakan antibiotik guna mencegah resistensi dan meminimalisir dampaknya terhadap kesehatan.
Ketua Tim Bidang Informasi dan Komunikasi BPOM Aceh Endang Yuliwati, Selasa, mengatakan pentingnya penggunaan antibiotik secara bijak, sesuai dengan resep dokter, serta tidak berbagi atau menggunakan antibiotik yang tersisa tanpa konsultasi.
“Siswa juga sebaiknya selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai langkah pencegahan infeksi, serta memastikan membuang sampah obat terutama antibiotik pada tempat yang tepat,” katanya di Banda Aceh.
Baca juga: BPOM musnahkan 328 bungkus produk mengandung boraks di Aceh
Hal itu disampaikan Endang saat memberi materi dalam edukasi “Bijak Gunakan Antibiotik” yang digelar BPOM Aceh di SMA Negeri 10 Fajar Harapan Banda Aceh dalam rangka memeriahkan World Antimicrobial Resistance (AMR) Awareness Week (WAAW) 2024.
Ia menjelaskan WAAW merupakan kampanye global yang diselenggarakan setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya resistensi anti mikroba.
“Dengan edukasi yang menyasar pelajar diharapkan dapat membangun kesadaran dini di kalangan generasi muda tentang peran mereka dalam mengatasi ancaman global ini,” ujarnya.
BPOM Aceh berkomitmen untuk terus mendukung aksi nyata pengendalian resistensi anti mikroba. Semarak aksi nyata ini diharapkan mampu menjadi langkah awal dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari ancaman resistensi antibiotik.
Edukasi kali ini diikuti pelajar dan anggota Satuan Karya Pengawasan Obat dan Makanan dari dua sekolah unggul di ibukota Provinsi Aceh yaitu SMA Negeri 10 Fajar Harapan dan SMA Negeri 14 Banda Aceh.
Para narasumber memberikan pemahaman mendalam kepada para pelajar terkait bahaya resistensi antibiotik, dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran resistensi.
Wakil Ketua Kurikulum SMA Negeri Fajar Harapan Yusnidar mengatakan pihak sekolah mengapresiasi atas inisiatif BPOM Aceh yang turut andil dalam memberikan edukasi kesehatan kepada generasi muda.
"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkesinambungan agar para siswa memahami pentingnya peran mereka dalam mencegah resistensi antibiotik," ujarnya.
Baca juga: BPOM permudah UMKM produk pangan di Aceh dapatkan izin edar
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Ketua Tim Bidang Informasi dan Komunikasi BPOM Aceh Endang Yuliwati, Selasa, mengatakan pentingnya penggunaan antibiotik secara bijak, sesuai dengan resep dokter, serta tidak berbagi atau menggunakan antibiotik yang tersisa tanpa konsultasi.
“Siswa juga sebaiknya selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai langkah pencegahan infeksi, serta memastikan membuang sampah obat terutama antibiotik pada tempat yang tepat,” katanya di Banda Aceh.
Baca juga: BPOM musnahkan 328 bungkus produk mengandung boraks di Aceh
Hal itu disampaikan Endang saat memberi materi dalam edukasi “Bijak Gunakan Antibiotik” yang digelar BPOM Aceh di SMA Negeri 10 Fajar Harapan Banda Aceh dalam rangka memeriahkan World Antimicrobial Resistance (AMR) Awareness Week (WAAW) 2024.
Ia menjelaskan WAAW merupakan kampanye global yang diselenggarakan setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya resistensi anti mikroba.
“Dengan edukasi yang menyasar pelajar diharapkan dapat membangun kesadaran dini di kalangan generasi muda tentang peran mereka dalam mengatasi ancaman global ini,” ujarnya.
BPOM Aceh berkomitmen untuk terus mendukung aksi nyata pengendalian resistensi anti mikroba. Semarak aksi nyata ini diharapkan mampu menjadi langkah awal dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari ancaman resistensi antibiotik.
Edukasi kali ini diikuti pelajar dan anggota Satuan Karya Pengawasan Obat dan Makanan dari dua sekolah unggul di ibukota Provinsi Aceh yaitu SMA Negeri 10 Fajar Harapan dan SMA Negeri 14 Banda Aceh.
Para narasumber memberikan pemahaman mendalam kepada para pelajar terkait bahaya resistensi antibiotik, dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran resistensi.
Wakil Ketua Kurikulum SMA Negeri Fajar Harapan Yusnidar mengatakan pihak sekolah mengapresiasi atas inisiatif BPOM Aceh yang turut andil dalam memberikan edukasi kesehatan kepada generasi muda.
"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkesinambungan agar para siswa memahami pentingnya peran mereka dalam mencegah resistensi antibiotik," ujarnya.
Baca juga: BPOM permudah UMKM produk pangan di Aceh dapatkan izin edar
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024