Seribuan korban banjir mengungsi di Masjid Jamik Al Istiqamah, Ulee Tutue, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, membutuhkan layanan kesehatan karena beberapa di antara mereka mulai sakit.

"Pengungsi di masjid ini membutuhkan layanan kesehatan. Sejumlah pengungsi, terutama lanjut usia dan balita mulai sakit," kata Keuchik Lhok Nga, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, Saiful Amri, di Bireuen, Selasa.

Pengungsian di Masjid Jamik Al-Istiqamah Ulee Tutue berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen, di antaranya Desa Lhoknga, Blang Panjoe, Tingkeum Manyang.


Baca juga: Sebanyak 83 rumah di pedalaman Aceh Timur hilang terseret banjir
 

Para pengungsi tersebut berada di dalam masjid dengan kondisi terbuka tanpa dinding. Di area belakang masjid juga ada dapur umum. Namun, kondisi mereka kini tanpa air bersih karena listrik padam. 

"Selain kesehatan, juga ada kebutuhan balita seperti susu dan lainnya. Bantuan untuk balita hingga kini masih minim. Kami berharap segera mendapatkan bantuan untuk balita tersebut," katanya.

Di samping itu, kata Saiful Amri, kebutuhan mendesak lainnya logistik berupaya makanan pokok seperti beras dan lainnya. Termasuk air bersih untuk kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK).

Sementara itu, sejumlah pengungsi mengaku belum dapat kembali ke rumah karena tempat tinggal mereka tertimbun lumpur material banjir dengan ketinggian hingga sepinggan orang dewasa.

"Hampir semua rumah warga yang mengungsi di masjid ini tertimbun material banjir, sehingga belum bisa pulang. Kami berharap bantuan pemerintah membersihkan lumpur yang masih tertimbun," kata Nur, pengungsi lanjut usia.


Baca juga: Bupati Bener Meriah kirim bantuan untuk mahasiswa Gayo di Kota Lhokseumawe

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025