Banda Aceh (ANTARA) - Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi membantah isu 250 warga di Kampung Dalam, Kecamatan Karang Baru, kabupaten setempat telah meninggal dunia akibat bencana banjir bandang.
"Saya pertegas, itu tidak benar (isu 250 warga Kampung Dalam meninggal). Jangan dipercaya, itu adalah informasi sesat," kata Armia Fahmi saat dikonfirmasi dari Banda Aceh, Kamis.
Dirinya mengatakan, jika masyarakat ingin mendapatkan data valid soal perkembangan penanganan bencana banjir di Aceh Tamiang, maka sebaiknya datang langsung ke Posko Utama yang telah dibentuk pemerintah.
"Kalau mau tanya data yang valid, silakan datang ke Posko Bicara Alam yang ada di perumahan prabu Desa Paya Bedi," ujarnya.
Baca juga: BBM langka di Langsa dan Aceh Tamiang, warga rela antre bawa botol bekas air mineral
Armia menyampaikan, memang ada warga yang meninggal akibat bencana banjir di desa tersebut, tetapi tidak banyak seperti isu yang beredar. Kawasan tersebut juga bukan wilayah pedalaman.
"Ada di Kampung Dalam yang meninggal di situ. Tetapi saya pikir tidak terlalu banyak," ujarnya.
Bahkan, kata dia, saat banjir melanda pertama, dirinya sempat menyeberangi sungai di wilayah tersebut, karena ia sempat terkurung banjir di daerah Karang Baru dekat kantor BPBD.
"Kemarin saya menyeberang sungai lewat Kampung Dalam. Tapi karena arusnya kuat, saya lewat bagian air tenang. Kami mutar dan masuk ke situ, kami lihat tidak ada apa-apa. Saya kira tidak terlalu banyak. Tidak ada orang-orang mengapung," tegas Armia.
Dalam kesempatan ini, Armia menuturkan bahwa terkait pendistribusian logistik ke desa-desa terdampak banjir sudah banyak alat transportasi yang dapat digunakan, termasuk traktor untuk membawa bantuan ke wilayah sulit terakses.
"Ini sudah ada banyak perlengkapan traktor kosong untuk mengirim terus ke kampung-kampung yang diperkirakan belum kita sentuh, terutama di daerah Tenggulun, Tamiang Hulu. Sungai Iyu dan Banda Mulia," kata Armia Fahmi.
Baca juga: Mualem terobos banjir Aceh Tamiang antar bantuan tengah malam
