Aceh Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memasok elpiji untuk masyarakat di wilayah terisolir di kabupaten itu untuk kebutuhan memasak terdampak bencana banjir di kabupaten tersebut
Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Alfarlaky di Aceh Timur, Jumat, mengatakan kelangkaan pasokan elpiji terjadi di berbagai wilayah, terutama di kecamatan yang terisolir pascabanjir besar di daerah itu.
"Sebelumnya, kami meminta pengiriman 10 truk elpiji dari Kota Langsa untuk memenuhi kelangkaan yang terjadi. Elpiji termasuk kebutuhan mendesak masyarakat," katanya.
Bupati mengatakan distribusi dilakukan secara prioritas ke pangkalan-pangkalan di kecamatan yang paling terdampak dan sulit dijangkau, seperti Pantee Bidari, Peunaron, dan Lokop.
Masih tingginya genangan banjir serta sejumlah badan jalan yang putus membuat akses kendaraan ke wilayah itu belum bisa dilalui, kata Iskandar Usman Alfarlaky.
Baca: Bupati: Korban bencana di Aceh Timur butuh hunian sementara
"Kita dahulukan kecamatan yang terisolir karena mereka sama sekali tidak bisa keluar membeli kebutuhan pokok. Gas sudah sangat langka, maka kita minta agar tadi malam juga dikirim dari Langsa," katanya.
Bupati mengungkapkan proses distribusi di wilayah yang tidak bisa dilalui angkutan dengan melangsir tabung gas menggunakan tenaga manusia untuk sampai ke desa-desa terdalam.
"Kalau memang terpaksa, kami minta relawan dan warga untuk membantu langsir manual. Yang penting kebutuhan masyarakat tidak terhenti," kata Iskandar Usman Alfarlaky.
Ia mengatakan selain elpiji, sejumlah kebutuhan logistik lain juga masih dibutuhkan warga di wilayah terisolir, seperti beras, air bersih, serta kebutuhan bayi dan balita.
"Saat ini, bantuan yang paling mendesak yaitu pakaian. Korban bencana membutuhkan baju bekas, Jika ada yang ingin berdonasi silakan antar ke posko di Pendopo Idi, Kabupaten Aceh Timur," kata Iskandar Usman Alfarlaky.
Baca: Tim Pemkab Aceh Timur terobos wilayah terisolasi salurkan bantuan banjir
