Banda Aceh (ANTARA) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh menyatakan bahwa kondisi stok LPG untuk sejumlah wilayah di Aceh aman hingga satu-dua hari ke depan, baik gas elpiji subsidi maupun non subsidi. Masyarakat diminta tak perlu panik.
"LPG sementara sampai satu–dua hari ini aman," kata Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin, di Banda Aceh, Senin.
Adapun wilayah yang dipastikan aman hingga dua hari kedepan tersebut mulai dari Pidie Jaya, Pidie, Banda Aceh, hingga daerah barat selatan Aceh.
Baca juga: Antisipasi kelangkaan, Gubernur Aceh usulkan tambahan kuota LPG dan biosolar subsidi
Sebelumnya, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw
menyebutkan, pada Kamis (27/11) pukul 21.00 WIB, tercatat stok untuk LPG sebanyak 447.517 MT telah tersebar di berbagai titik penyalur di Aceh.
Nahrawi menyampaikan, kondisi ini karena depot LPG itu berada di Kota Lhokseumawe, dan tidak dapat didistribusikan lagi karena akses jembatan di wilayah Kuta Blang Kabupaten Bireuen yang putus belum bisa dilalui.
Sedangkan untuk wilayah Lhokseumawe dan sekitarnya dipastikan aman karena memang depotnya berada di sana.
"Karena terkendala putusnya jalan daerah Pidie Jaya dan Bireuen. Sekarang kita lagi berusaha menggunakan jalur laut," ujarnya.
Dirinya menuturkan, untuk pembelian gas LPG 3 kg bersubsidi dilakukan sesuai data penerima yang tersedia, sedangkan LPG non subsidi memang tidak ada pembatasan.
Meski demikian, Hiswana meminta kepada masyarakat untuk membeli secukupnya sesuai kebutuhan, jangan kemudian dibeli berlebihan dan ditimbun di rumah.
"Namun, harus diperhatikan dan dijaga stok masing-masing di rumah, jangan sampai berlebihan. Saling berbagi, jangan ada penimbunan di masyarakat. Serta jangan ada spekulasi, harga tetap stabil," demikian Nahrawi Noerdin.
Baca juga: LPG subsidi 3 Kg langka di Aceh Barat, Bupati Tarmizi segera bentuk Satgas
