Kutacane (ANTARA Aceh) - Sebanyak tiga unit rumah dari kayu berada di bibir sungai, terpaksa dibongkar akibat Sungai Alas di Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), meluap karena hujan terus turun.
"Warga takut rumahnya hanyut terbawa arus air sungai, seperti yang sudah-sudah," ujar Nawi (31), penduduk di Desa Pedesi, Agara, Rabu.
Ia mengatakan, ketiga rumah tersebut berada di daerah aliran sungai Desa Pedesi, Kecamatan Bambel, dilakukan sendiri oleh pemiliknya kemarin.
Pemilik tiga rumah itu yakni Satimin, Ramisin dan Jubaidah yang terpaksa membongkar bagian belakang rumah mereka.
Sementara sedikitnya enam orang penduduk lain yang berdekatan letak rumahnya di desa ini, juga terpaksa berupaya mengosongkan perabotan rumah.
"Hingga kini, puluhan warga sedang mengungsi ke rumah keluarganya," terang dia.
Samsun Nahri (45), penduduk lain mengaku, meluapnya Sungai Alas akibat tanggul sungai jebol sepanjang 150 meter di kawasan desa ini.
"Bila tak dilakukan pemasangan tanggul baru di aliran sungai, maka abrasi di Sungai Alas terus terjadi dan semakin luas. Korbannya kami-kami ini sebagai penduduk di sini," katanya.
Seperti diketahui, wilayah Aceh Tenggara memiliki 16 kecamatan dengan total 385 desa, 282 desa diantaranya berada di lembah, dan 103 desa terletak di lereng pengunungan.
Kabupaten ini terletak di bagiang Tengah di Aceh yang dikelilingi oleh bukit atau pegunungan seperti Taman Nasional Gunung Leuser.
"Jika hujan terus turun di Gayo Lues, maka Sungai Alas di Agara akan meluap. Setidaknya akan mengancam 150 kepala keluarga di Pedesi," ucap Samsun.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini, bahwa cuaca buruk diprakirakan melanda sejumlah daerah di Aceh sepanjang pekan ini.
"Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi, sehingga masyarakat diminta mewaspadai bencana," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang Zakaria.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017
"Warga takut rumahnya hanyut terbawa arus air sungai, seperti yang sudah-sudah," ujar Nawi (31), penduduk di Desa Pedesi, Agara, Rabu.
Ia mengatakan, ketiga rumah tersebut berada di daerah aliran sungai Desa Pedesi, Kecamatan Bambel, dilakukan sendiri oleh pemiliknya kemarin.
Pemilik tiga rumah itu yakni Satimin, Ramisin dan Jubaidah yang terpaksa membongkar bagian belakang rumah mereka.
Sementara sedikitnya enam orang penduduk lain yang berdekatan letak rumahnya di desa ini, juga terpaksa berupaya mengosongkan perabotan rumah.
"Hingga kini, puluhan warga sedang mengungsi ke rumah keluarganya," terang dia.
Samsun Nahri (45), penduduk lain mengaku, meluapnya Sungai Alas akibat tanggul sungai jebol sepanjang 150 meter di kawasan desa ini.
"Bila tak dilakukan pemasangan tanggul baru di aliran sungai, maka abrasi di Sungai Alas terus terjadi dan semakin luas. Korbannya kami-kami ini sebagai penduduk di sini," katanya.
Seperti diketahui, wilayah Aceh Tenggara memiliki 16 kecamatan dengan total 385 desa, 282 desa diantaranya berada di lembah, dan 103 desa terletak di lereng pengunungan.
Kabupaten ini terletak di bagiang Tengah di Aceh yang dikelilingi oleh bukit atau pegunungan seperti Taman Nasional Gunung Leuser.
"Jika hujan terus turun di Gayo Lues, maka Sungai Alas di Agara akan meluap. Setidaknya akan mengancam 150 kepala keluarga di Pedesi," ucap Samsun.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini, bahwa cuaca buruk diprakirakan melanda sejumlah daerah di Aceh sepanjang pekan ini.
"Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi, sehingga masyarakat diminta mewaspadai bencana," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang Zakaria.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017