Langsa (Antaranews Aceh) - Puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Kota Padang, Sumatera Barat, sejak 5-9 Februari, telah usai.
  
Pembukaan puncak HPN ditandai dengan penabuhan gendang tabuik--alat musik tabuh khas Minangkabau-- Oleh Presiden Joko Widodo yang didampingi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Ketua PWI Pusat Margiono, Ketua Dewan Pers Yoseph Prasetyo serta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di kawasan Pantai Padang, Jumat (9/2).

Presiden ke tujuh Indonesia itu disela sambutannya mengajak salah seorang wartawan untuk bertukar posisi. Dimana, Jokowi mendadak menjadi seorang wartawan dan si juru warta tadi memerankan diri sebagai seorang presiden. Sontak, gemuruh tepuk tangan dan ledakan tawa hadirin membuat suasana keakraban.

Tak hanya ratusan wartawan yang terbelak-terbahak, para pejabat gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati maupun wali kota/wakil wali kota se-Indonesia sebagai undangan juga ikut tertawa lepas, melihat aksi kocak Presiden Jokowi yang mencoba menghidupkan suasana dengan menampilkan kepiawaiannya berlaku seperti seorang jurnalis yang sedang mewawancarai kepala negara.

Panggung bertenda putih dengan dekorasi merah-putih yang luas disediakan panitia. Spanduk bertajuk "Meminang Keindahan di Padang Kesejahteraan" terpasang sebagai pertanda tagline HPN 2018. Disamping backdroup berlatar lautan Samudera Hindia dengan tampilan sejumlah nelayan Padang yang sedang menangkap ikan.

Sebelum membuka puncak acara HPN 2018, Presiden Jokowi melawat ke sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Barat guna meninjau langsung beberapa program nasional yang sedang berlangsung di provinsi itu.

Berdasarkan data yang ada di bagian Humas Setdakab Sumatera Barat, mantan Wali Kota Solo itu berkunjung ke Darmasraya, Sawahlunto dan Tanah Datar.

                                                                                       Rangkaian Kegiatan HPN
Panitia HPN menyiapkan sejumlah agenda kegiatan di antaranya pada 5 Februari, terdiri dari pembukaan pameran HPN di GOR H Agussalim dan Visit Wonderful Indonesia 2018 bertajuk "Sinergi Nasional Untuk Sumatera Barat" atau Minangkabau Summit 2018.

Dimana, sejumlah media nasional dan lokal, membuka stand guna mempublikasikan kepada khalayak tentang perusahaan media dimaksud. Demikian pula, pemerintah kabupaten/kota di Sumatera Barat ikut memeriahkan melalui stand mereka yang letaknya terpisah antara stand awak media dan pemerintah kab/kota tersebut.

Kemudian, 6 Februari 2018, di Hotel Inn Muara Padang, digelar sejumlah kegiatan seperti; sosialisasi kartu prabayar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, bicara buku bersama wakil rakyat (MPR), pelatihan fotografi (LKBN Antara, Kompas Talk (Kompas), CSR dan Kawasan Ekonomi Masyarakat (Pertamina), Workshop jurnalistik online (Metrotvnews.com), Sosialisasi bahan bakar berkualitas (Pertamina), pelatihan media sosial (LKBN Antara) serta meet and greet presenter, games dan lomba pantun (MNC).

Pada 8 Februari digelar; pagelaran seni dan sosialisasi Asean Games (Museum Pers), cerita dibalik berita (MetroTV), kunjungan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, diskusi penghargaan Adinegoro (Trans7), malam penghargaan Adinegoro (Tim Penghargaan).

Khusus malam penghargaan ini dilaksanakan di Hotel Mercure. Setelah itu,  Relaunching BeritaSatu.com (BeritaSatu.com). Disamping kegiatan Ikatan Isteri Wartawan Indonesia (IKWI).

Sementara, Jum’at (9/2) meliputi; presentasi produk Uxera (Ismawi), pustaka akademik (MPR), bedah buku HPN 2018 (Tim Bedah Buku) dan acara penutupan (panitia daerah).

Pada malamnya, seluruh peserta HPN 2018, diundang jamuan makan malam oleh Rektor Universitas Negeri Padang (UNP). Dimana, sebelumnya pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menjamu peserta HPN melalui makan malam yang disebut Bajamba--tradisi jamuan makan ala Minang.

Wisatawan berkunjung ke Pantai padang. Foto Antaranews Aceh/Putra.
                                                                                                   Kunjungan Objek Wisata
Peserta HPN 2018, selain mengikuti rangkaian kegiatan sebagaimana tersebut di atas, juga menyempatkan diri mengunjungi sejumlah objek wisata yang berada di Sumatera Barat, seperti Air Terjun Lembah Anai yang merupakan salah satu ikon pariwisata Padang.

Aei mancu, begitu orang minang menyebutnya, memiliki ketinggian sekira 35 meter yang bersumber di Gunung Singgalang, merupakan bagian aliran Sungai batang lurah menuju daerah patahan lembah anai.

Selanjutnya, pelabuhan Teluk Bayur menjadi salah satu destinasi wisata lain yang digemari pengunjung dari segenap nusantara yang hadir pada HPN 2018.

Pantai Air Manis juga tak ketinggalan. Pantai ini selain mememiliki panorama alam yang indah, juga terdapat situs Malin Kundang, yang berdasarkan cerita rakyat disebut sebagai seorang anak durhaka kepada ibunya yang kemudian dikutuk menjadi batu.

Danau Singkarak juga tak kalah eksotisnya. Terletak di Kabupaten Solok, danau ini menjadi pilihan favorit peserta HPN. Lokasinya yang hanya dua jam berkendera melalui jalur darat dari Kota Padang, ratusan wartawan dari berbagai kabupaten/kota di 34 provinsi bertandang ke danau yang terkenal lewat even tour de singkarak ini.

Objek wisata lain adalah pusat pemerintahan kerajaan Pagayurung di Kabupaten Tanah Datar. Istano Basa Pagaruyung ini menjadi ikon utama wisata Sumatera Barat.

Jam Gadang di Bukit Tinggi juga tak kalah menariknya. Peserta HPN ramai pula yang berkunjung ke kota penuh sejarah ini. Begitu pula, kawasan kelok 9 yang merupakan jalan lintas Bukit Tinggi Payakumbuh atau lintas barat Padang-Riau ini menyuguhkan panorama alam yang sangat menarik, terlebih usai dibangunnya jalan layang yang melingkar menanjak di daerah perbukitan Gunung Singgalang ini.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Langsa, Bahtiar Husien yang turut menghadiri HPN 2018, mengatakan, bahwa HPN merupakan ajang menimba ilmu bagi para jurnalis.

Karena, dari seluruh penjuru Tanah Air pekerja media berkumpul untuk merayakan Hari Pers Nasional dan saling bertukar informasi terkait perkembangan dunia kewartawanan.

Selain itu, juga menjadi wadah silaturrahmi sebagai bagian memperkokoh persatuan dan bangsa, terkhusus dikalangan insan pers.

"HPN kali ini luar biasa. Kegiatannya banyak yang bisa diikuti dan sangat menambah keilmuan maupun wawasan kita sebagai pelaku peliput dan penyebar informasi kepada publik. Kemudian, Pemerintah Sumatera Barat sangat ramah dalam menyambut peserta yang hadir," urai Bahtiar.

Termasuk, tambah dia, memberikan kebebasan tarif masuk sejumlah objek wisata bagi pengunjung dari kalangan pers yang sedang mengikuti HPN.

 Ia mengaku telah mengunjungi pantai Air Manis, jembatan Siti Nurbaya, Pantai Padang, air terjun lembah Anai, istana Payaruyung, Danau Singkarak dan kawasan kelok 9.

Bahtiar berangkat dari Kota Langsa Provinsi Aceh bersama tujuh pengurus lainnya yakni; Ray Iskandar (Rakyat Aceh), Putra Zulfirman (aceh.antaranews.com/LKBN Antara), Rusli Abdah (SKM Haba Rakyat), Saiful Alam (Realitas), Munawar (Waspada), Sudirman dan Edyanto (Analisa).

Mereka berangkat sejak Senin (5/2) menggunakan dua unit mobil minibus dengan mengambil rute perjalanan Langsa-Medan-Lintas Tengah Sumatera (Tebing Tinggi-Siantar-Simalunggun-Tapanuli Utara-Tapanuli Selatan) hingga tiba di Kota Padang, Rabu (7/2) subuh. Lalu kembali ke Langsa melewati Lintas Timur Sumatera.

Foto bersama dengan Ketua PWI Pusat 1993-1998 Sofyan Lubis.

                                                                       HPN Padang Unik
Dalam sebuah perbincangan dengan mantan Ketua PWI Pusat era 1993-1998 Sofyan Lubis yang ditemui di Hotel Axana, Kota Padang, Jum’at (9/2), menuturkan bahwa pelaksanaan HPN 2018 di Padang, Sumatera Barat terdapat tigak keunikan.
Menurutnya, tahun 1988 HPN pernah digelar di Padang. Kala itu, ia masih menjabat Ketua PWI DKI Jaya. Dimana, pada tahun dan momentum yang sama dilaksanakan tiga rangkaian kegiatan sekaligus yaitu, HPN, Porwanas dan Rakornas PWI.

Kala itu, kata Sofyan, dirinya bersama sejumlah pengurus PWI asal Jakarta maupun daerah Jawa lainnya berangkat ke Padang menggunakan kapal laut. Karena, transportasi darat masa itu sangat sulit dilalui. Bila menggunakan jalur udara, maka harga tiket mahal dan tentu terbatas yang bisa berangkat.

"Waktu itu, tiga kegiatan nasional digelar bersamaan dalam waku tiga hari di Padang. Kami naik kapal laut, berangkat malam dari Tanjung Periok supaya tiba di Laut Cina yang terkenal gelombangnya ekstrem, kami semua sudah tertidur sehingga tidak mual atau mabuk laut," kenangnya sembari tertawa lepas.

Kali ini, kata dia, HPN 2018 juga memiliki keunikan yakni; pertama sekali diadakan jamuan makan malam oleh pemerintah daerah setempat bernuansa kedaerahan (Bajamba). Kedua, baru di Padang ini, rangkaian kegiatan HPN terdapat lomba puisi/pantun yang diikuti segenap wartawan dari seluruh Indoneisa.

"Ini unik, dulu HPN tahun 1988. Sekarang di Padang lagi tahun 2018. Tepat 30 tahun lalu. Kalau dulu gubernurnya perintahkan semua lokasi asusila ditutup. Kalau sekarang saya tidak tau, kalian yang lebih taulah," celoteh mantan Sekjen PWI Pusat 1988-1993 ini mengakhiri perbincangan di lobi hotel jelang Maghrib itu.

Pewarta: Putra Zulfirman

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018