Jakarta (Antaranews Aceh) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memimpin serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) dari Jenderal TNI Mulyono kepada Jenderal TNI Andika Perkasa, di Markas Besar TNI AD, Jakarta Pusat, Kamis.
 
Jenderal TNI Mulyono akan memasuki masa pensiun pada Januari 2019.

Keduanya pun kemudian melakukan serah terima jabatan. Sertijab diawali dengan masuknya panji TNI Angkatan Darat "Kartika Eka Paksi.
 
Seusai penyerahan panji, Mulyono dan Andika melaporkan kepada Hadi selaku inspektur upacara dan Panglima TNI bahwa serah terima jabatan telah dilakukan.

"Laporan resmi serah terima tugas, wewenang dan tanggung jawab kepala staf angkatan saya terima," kata Panglima TNI.
 
"Serah terima jabatan telah dilaksanakan. Laporan selesai," kata Mulyono.

Sejumlah tamu undangan turut hadir dalam upacara sertijab tersebut. Mulai dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Yuyu Sutisna, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Siwi Sukma Adji, Menko Polhukam Wiranto, Menhan Ryamizard Ryacudu hingga mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo. Mereka duduk di kursi VVIP.

Presiden Joko Widodo pada Kamis (22/11), di Istana Negara, Jakarta, melantik mantan Panglima Kostrad (Pangkostrad) Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), menggantikan Jenderal TNI Mulyono.

Andika yang memiliki tubuh berotot dan atletis ini dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres)  Nomor 97/TNI/2018 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat yang petikannya dibacakan oleh Sesmil Marsekal Muda TNI Trisno Hendradi.

Kenaikan pangkat Andika dari Letjen menjadi Jenderal TNI, tertuang dalam Kepres Nomor 98 TNI tahun 2018 tentang Kenaikan Pangkat Dalam Golongan Perwira Tinggi TNI.

Andika yang merupakan lulusan Akademi Militer 1987 ini mengawali karir sebagai perwira pertama infanteri Kopassus Grup 2/Para Komando dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor) selama 12 tahun.

Karier pria kelahiran Bandung, 21 Desember 1964 itu kemudian berlanjut ke jajaran perwira menengah dengan menjadi Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.

Kemudian, Andika mendapat kepercayaan menduduki posisi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat pada November 2013, sebuah posisi yang diduduki perwira berpangkat brigadir jenderal. Praktis menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono ini naik menjadi perwira tinggi bintang satu.

Dua hari setelah pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden pada Oktober 2014, Andika diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan pangkat mayor jenderal.
 
Tak lama menjabat sebagai Danpaspampres, suami Diah Erwiany itu melanjutkan karier militer sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura pada 30 Mei 2016, sebelum kemudian ditarik ke Jakarta memegang Komandan Kodiklat TNI-AD pada 15 Januari 2018.

Enam bulan kemudian, peruntungan Andika kembali moncer. Ia ditunjuk menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis AD, sebuah posisi bergengsi di lingkungan TNI AD.

Pria yang memiliki hobby fitnes ini menggantikan Letnan Jenderal TNI Agus Kriswanto yang diangkat menjadi Perwira Tinggi (Pati) Markas Besar TNI AD.
 
Selain memiliki karier militer yang cemerlang, Andika dikenal cakap di bidang akademik. Dia sempat melanjutkan studi di Harvard University untuk jenjang magister. Lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada 2000 ini menyabet gelar doktornya di George Washington University.

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018