Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mengirimkan bantuan berupa sandang dan pangan bagi korban banjir bandang yang menerjang dua desa di Kabupaten Aceh Tenggara akhir tahun 2018.
"Hari ini, baru kita kirimkan bantuan korban banjir bandang di Aceh Tenggara," ujar Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Rabu.
Ia mengatakan, bantuan total senilai Rp200 juta lebih tersebut diberikan dalam bentuk bahan makanan dengan volume seberat delapan ton, di antaranya beras, mie instant, dan minyak goreng.
Lalu telur ayam ras, ikan kemasan kaleng, air mineral ukuran gelas, gula pasir, kain sarung, selimut, dan berbagai bantuan lainnya untuk meringankan korban banjir bandang.
Seperti diketahui, sebanyak 12 rumah hanyut diterjang banjir bandang dengan korban terdampak 54 kepala keluarga atau 207 jiwa di Desa Natam Natam Lama dan Desa Natam Baru, Kecamatan Badar, pada Jumat (28/12).
"Mungkin besok baru tiba di Aceh Tenggara untuk membantu saudara-saudara kita, karena mereka (korban) tidak sempat masak akibat bencana ini," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh Tenggara Ramisin Selian mengatakan, meluapnya Sungai Lawe Bulan dua hari setelah terjadinya banjir bandang merupakan peristiwa terbesar dalam 40 tahun terakhir.
Berdasarkan data pihaknya, 30 desa di daerah aliran sungai di enam kecamatan, seperti Babussalam, Lawe Bulan, Bambel, Lawe Sumur, Tanoh Alas, dan Babul Rahmah telah menyebabkan 4.219 kepala keluarga atau 17.058 jiwa mengungsi ke tempat kerabat terdekat.
"Ada dua jembatan permanen mengalami kerusakan, yakni jembatan Lawe Harum dan Marlboro akibat luapan Sungai Lawe Bulan," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Hari ini, baru kita kirimkan bantuan korban banjir bandang di Aceh Tenggara," ujar Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Rabu.
Ia mengatakan, bantuan total senilai Rp200 juta lebih tersebut diberikan dalam bentuk bahan makanan dengan volume seberat delapan ton, di antaranya beras, mie instant, dan minyak goreng.
Lalu telur ayam ras, ikan kemasan kaleng, air mineral ukuran gelas, gula pasir, kain sarung, selimut, dan berbagai bantuan lainnya untuk meringankan korban banjir bandang.
Seperti diketahui, sebanyak 12 rumah hanyut diterjang banjir bandang dengan korban terdampak 54 kepala keluarga atau 207 jiwa di Desa Natam Natam Lama dan Desa Natam Baru, Kecamatan Badar, pada Jumat (28/12).
"Mungkin besok baru tiba di Aceh Tenggara untuk membantu saudara-saudara kita, karena mereka (korban) tidak sempat masak akibat bencana ini," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh Tenggara Ramisin Selian mengatakan, meluapnya Sungai Lawe Bulan dua hari setelah terjadinya banjir bandang merupakan peristiwa terbesar dalam 40 tahun terakhir.
Berdasarkan data pihaknya, 30 desa di daerah aliran sungai di enam kecamatan, seperti Babussalam, Lawe Bulan, Bambel, Lawe Sumur, Tanoh Alas, dan Babul Rahmah telah menyebabkan 4.219 kepala keluarga atau 17.058 jiwa mengungsi ke tempat kerabat terdekat.
"Ada dua jembatan permanen mengalami kerusakan, yakni jembatan Lawe Harum dan Marlboro akibat luapan Sungai Lawe Bulan," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019